Bab 247
Takut kalau putranya ini akan berulah lagi?
Sandi ragu-ragu cukup lama, akhirnya memutuskan untuk membeli dua boneka itu juga.
Setelah membayar, dia meninggalkan pesan di kolom komentar ibunya.
"Mama, cepatlah perbarui lagi komiknya, tapi jangan lupa jaga kesehatan, ya. Jangan sampai kelelahan."
Setelah mengirim komentar itu, hatinya sedikit gelisah.
Jika Mama tahu kalau komentar itu darinya, apa Mama akan marah?
Sandi terus memantau kolom komentar dengan tegang.
Tak disangka, dia menemukan banyak orang menulis komentar serupa dengannya.
Sandi pun menghela napas lega.
Tetapi hatinya juga terasa sedikit perih ...
Dulu dialah satu-satunya anak Mama.
Sekarang, dia hanyalah satu dari sekian banyak pembaca yang memanggil "Mama".
Sandi menundukkan kepala.
Sebenarnya ada satu hal yang lebih membuatnya tersiksa, yaitu ketika ibunya dulu menggambar komik untuknya di rumah.
Waktu itu dia malah menganggap ibunya memalukan.
Dia berkata pada ibunya, "Gambarmu jelek sekali, lebih baik jangan menggam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda