Bab 108
Wulan berbicara sambil terisak, "Aku cuma merasa, Mama pasti ingin kembali ke sisi Sandi, jadi mamanya lagi ... "
Aku terkejut dan bertanya, "Kenapa kamu berpikir begitu?"
Wulan menghentikan tangisnya, "Karena Mama yang melahirkannya."
Mendengar itu, aku baru menyadari bahwa Wulan masih menyimpan rasa tidak aman.
Meskipun sehari-hari kami bermain dan tertawa bersama, begitu ada sedikit perubahan dari pihak Sandi, dia langsung gelisah.
Takut aku akan meninggalkannya.
Aku pun mulai menimbang-nimbang cara terbaik untuk menenangkan hatinya.
Wulan melanjutkan, "Aku tahu hidup tanpa Mama itu nggak enak."
"Tapi aku juga merasa aku egois ... "
"Karena aku merebut Mama dari orang lain."
Suara Wulan bergetar saat berkata, "Tapi aku terlalu sayang Mama. Aku nggak mau Mama kembali ke sisi dia."
"Menurutku, jadi sedikit egois itu nggak apa-apa," ujarku dengan lembut sambil menggenggam tangan kecilnya.
"Nggak perlu mengorbankan perasaan sendiri hanya karena merasa orang lain hidupnya susah," lanjutk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda