Bab 2089
Setelah memperhatikan kekhawatiran yang intens di mata Madeline, Jeremy meremas tangannya dan dengan lembut menghiburnya.
“Linnie, kita telah mengatasi begitu banyak kesulitan. Aku percaya bahwa kali ini, kita juga akan dapat menghindari bencana ini. Percayalah padaku."
Dia memberi janji tegas dan kemudian bertanya dengan gugup.
“Ngomong-ngomong, bagaimana kondisi Lilly? Carter bilang dia sudah memberitahumu cara untuk mengobati Lilly. Dia tidak membohongiku, ‘kan?”
Ketika mendengar itu, Madeline merasakan sakit di hatinya lagi.
"Jadi, kau mendengarkan omongan Carter dan membiarkan laki-laki itu memanipulasi dan menjebakmu di sini demi putri kita?"
Madeline bertanya, hatinya terasa semakin berat.
“Apa kau tidak tahu orang seperti apa Carter itu? Dia tidak pantas mendapatkan kepercayaanmu.”
Setelah mendengar perkataan Madeline, ekspresi Jeremy berubah menjadi cemas.
“Jadi, Carter tidak memberitahumu bagaimana cara mengobati Lilly? Masih ada ruam-ruam di sekujur tubuh Lilly?”
Jelas sekali kalau Jeremy marah dan cemas. Di satu sisi, dia mengkhawatirkan putri tercintanya, sementara di sisi lain, dia marah karena telah dibodohi oleh Carter.
Ketika melihat Jeremy dalam keadaan itu, Madeline dengan cepat menjelaskan, "Jangan khawatir, Jeremy, kondisi Lilly telah membaik."
"Benarkah?" Jeremy tidak begitu percaya, tetapi ketika menatap Madeline, dia mengangguk dengan pasti.
"Ya," tekan Madeline. “Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Carter. Dia baru saja memberitahu ku mengapa ini terjadi, dan Shirley adalah satu-satunya orang yang memiliki solusi.”
“Shirley?”
“Carter mungkin menyuntik Lilly dengan reagen uji ketika anak itu tidur. Tetapi reagen uji ini sama sekali tidak memiliki penawar, dan sekarang hanya Shirley yang bisa membuat penawarnya.”
Ketika mendengar itu, Jeremy mengerti.
Carter telah membodohinya.
Saat itu, dia tidak terlalu memikirkannya karena terlalu mengkhawatirkan putrinya.
Asalkan Lilian bisa pulih, sebagai ayahnya, Jeremy akan mengorbankan apa pun untuk anak itu; dia berani melakukan apa saja.
Namun, sekarang dia membuat Madeline terjebak di sini bersamanya, dia merasa marah pada dirinya sendiri.
Dia bilang dia akan melindungi wanita itu di masa yang akan datang, tapi dia tidak pernah bisa melindunginya dengan baik.
Namun, tentu saja Madeline tidak akan pernah menyalahkannya. Dia tahu betapa Jeremy ingin melindungi dan memanjakannya.
Setelah menerima telepon dari Madeline, Fabian melaju ke bekas markas geng Stygian Johnson secepat mungkin.
Namun, setelah mencari ke mana-mana, dia tidak bisa menemukan Madeline.
Khawatir, Fabian menelepon nomor Madeline, tetapi panggilan itu tidak bisa tersambung.
Tidak bisa tersambung?
Bagaimana mungkin?
Fabian merasa gelisah, dan tiba-tiba, dia merasa takut.
Waktu berlalu dengan lambat, dan orang-orang yang dikirim Fabian tidak bisa menemukan Carter atau Madeline.
Karena itu, Fabian tidak punya pilihan selain kembali ke villanya. Begitu dia memasuki pintu, Lilly berlari ke arahnya dan memanggil ayah dan ibunya di depannya.
Fabian tahu Lilian menginginkan Jeremy dan Madeline, tapi saat ini, dia merasa sangat tidak berdaya.
Dia hanya bisa menghibur Lilian dan berjanji pada anak itu.