Bab 7
Ucapanku membuat wajahnya seketika memucat. Dia buru-buru menjelaskan, "Aku tahu, tak ada yang bisa menggantikanmu. Selamanya nggak akan ada ...."
Aku tidak menjawab, hanya berbalik dan berjalan masuk ke rumah. "Aku tak suka papan kayu itu. Cabut saja."
Keesokan harinya, Garry membawaku ke pantai.
Aku menggenggam kemudi jet ski dan melaju di atas ombak, sementara dia mengikuti dari belakang, berkata pemandangan itu mengingatkannya pada masa lalu.
Pada masa awal usahanya, ketika aliran modalnya terputus dan pesaingnya mengepung di dermaga, aku menjemputnya dengan jet ski dan menerobos kepungan, hingga percikan ombak membasahi seluruh badannya.
Saat itu, dia sangat marah hingga hampir menyebutku gila, tapi ketika melihatku mendongak sambil tertawa, wajahnya tiba-tiba memerah dan berkata belum pernah melihat gadis sebebas aku.
Dia bilang kalau bukan karena kenekatanku waktu itu, dia mungkin sudah dipukuli sampai patah kaki dan dibuang ke laut.
Aku tersenyum samar, memotong ucapannya. "Seb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda