NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 493

Ricky menatapku tanpa ekspresi, tatapan matanya terlihat kosong dan sedih. Riky berkata dengan tenang, "Tahukah kamu kenapa aku begitu membencinya dan seluruh Keluarga Yoni?" "Aku tahu, karena ibunya merebut ayahmu, tapi itu salah ibunya, nggak ada hubungan dengannya." "Ricky, tolong beri tahu aku, bagaimana keadaannya sekarang?" Hatiku terasa sakit serta diliputi rasa takut. Ricky tersenyum lalu menjawab, "Bukan hanya karena ibunya merebut ayahku, tapi juga karena ayahku dibunuh oleh ayahnya." Aku tertegun, bahkan tidak dapat berbicara sama sekali. Ricky tertawa, "Saat itu nggak apa-apa kalau ibunya merebut ayahku, tapi ayahnya tetap selalu ingin menjerat kami. Ayahnya bahkan mengirim seseorang untuk memukuli ayahku dengan kejam." "Sejak saat itu, ayahku jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal." "Semua karena orang tuanya sehingga aku dan adikku menjadi yatim piatu. Aku sangat membencinya, bahkan berharap seluruh keluarganya mati!" Ricky menggertakkan gigi saat mengucapkan kalimat terakhir, tatapan matanya yang awalnya kosong dipenuhi dengan kebencian. Seluruh tubuhku gemetar, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Aku menempatkan diriku pada posisinya. Jika orang tuaku dibunuh seperti itu, aku juga berharap orang itu akan mati. Oleh karena itu, aku memintanya untuk menyelamatkan Carson. Bukankah hatinya bimbang jika menyelamatkan putra musuhnya? Namun, bagaimana dengan Carson? Jika tidak menyelamatkan Carson, apa Carson akan mati di gudang itu? Aku menutupi wajahku yang sakit dan tidak tahu harus berbuat apa. Yang terpikir olehku hanyalah Carson yang berlumuran darah. Pikirannya dipenuhi dengan pemandangan ular, serangga, tikus dan semut yang merayap di atasnya, mengisap darah serta menggigit dagingnya. Aku hampir menjadi gila. Tidak, aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di sana. Aku tidak memenuhi syarat untuk menyuruh Ricky menyelamatkannya, jadi aku akan mencarinya sendiri. Aku ingin menemukannya. Entah hidup atau mati, aku ingin bersamanya. Saat memikirkan hal ini, aku turun dari tempat tidur dengan panik. Rasa pusing yang hebat tiba-tiba menyerangku, aku terhuyung beberapa kali, berpegangan pada tepi tempat tidur baru bisa berdiri dengan stabil. Aku menggigit bibirku, menstabilkan napasku, lalu berjalan keluar selangkah demi selangkah. Ricky melangkah maju untuk menarikku. "Mau ke mana?" "Aku akan mencarinya," kataku dengan nada yang tegas. "Apa kamu tahu di mana dia?" Ricky menatapku tanpa ekspresi, tapi tatapan matanya terlihat sedikit sedih. Aku memandangnya dan berbisik, "Sekarang aku mengerti bahwa ada dendam mendalam antara kamu dan Carson." "Dengan dendam yang begitu mendalam, wajar saja kamu nggak kamu menolongnya." "Aku nggak akan menyalahkanmu, tapi aku harus pergi mencarinya, pergi ke gudang itu untuk mencarinya." "Entah Carson masih hidup atau mati, aku akan tetap mencarinya." Setelah mengatakan itu, aku mendorong tangannya dan berjalan keluar lagi. Sebelum berjalan ke depan, keadaan menjadi gelap kembali. Aku pusing dan hampir pingsan lagi. Ricky segera menangkapku. Ricky mengerutkan kening, menahan sedikit kemarahan dan kesedihannya. "Kalau kamu terus membuat masalah seperti ini, bayimu akan terluka." "Dokter bilang kamu harus istirahat demi keadaan bayimu." Jantungku menegang dan tanpa sadar aku menyentuh perutku. Namun, saat aku memikirkan Carson, hatiku terasa sakit. Air mataku jatuh tak terkendali, aku pun menggumamkan nama Carson. Tiba-tiba terdengar desahan dari atas kepalaku.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.