NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 579

Saat ini Jerry akhirnya datang. Dia menemukan lokasi Walton di tengah kerumunan dan segera berjalan memasuki paviliun, "Kakak seperguruan, bagaimana?" Walton berkata, "Sepertinya masih ada beberapa orang yang belum datang, kita tunggu sebentar lagi dan jangan panik." Runo yang berada di seberang tiba-tiba bertanya dengan rasa ingin tahu saat mereka berdua sedang berbicara, "Kalian berdua adalah saudara seperguruan? Bukankah cuma boleh satu orang dari satu sekte yang berpartisipasi?" Terdengar nada bicara yang kebingungan dari ucapan Runo. Ini adalah salah satu aturan yang tidak tertulis, karena terdapat beberapa keluarga yang ingin menyebarkan anggota keluarga mereka dan jumlah orang di kekuatan kelas tiga mungkin sudah lebih dari ratusan. Tentu saja orang-orang yang berasal dari kekuatan ini tidak terlalu kuat, tapi makna dari pertandingan seni bela diri akan menghilang dengan ini dan juga akan membuang-buang waktu. Jerry sama sekali tidak menghindar saat ada seseorang yang berinisiatif mengajaknya berbicara. Sebaliknya, Jerry menjelaskan sambil tersenyum, "Aku nggak bergabung dalam dunia bela diri dan Kakak Seperguruan bawa aku ke sini untuk lihat dunia bela diri." Rasa tertarik Runo langsung menghilang setelah mendengar ucapan Jerry. Sepertinya Jerry tidak memiliki kemampuan yang besar meskipun memiliki aura kultivasi di tubuhnya. Harno dan yang lain bukan pertama kalinya datang ke dunia sekuler dan mengetahui beberapa tentang keseluruhan kekuatan di sini, mereka belum pernah melihat orang yang berada di tingkat lebih tinggi dari Grand Master. Jerry juga pura-pura bersikap seperti belum pernah melihat dunia luar dimana dia baru bisa benar-benar menipu orang lain dengan cara ini. Terdengar suara berisik yang datang dari kejauhan dan memecah keheningan pada saat ini. Semua orang di paviliun tempat Jerry berada menoleh untuk melihat asal suara itu. Mereka melihat kedua orang yang terlihat sangat menarik perhatian, satu laki-laki dan satu perempuan, satu tua dan satu muda. Gadis itu terlihat baru berusia sekitar 20 tahun, dengan sedikit ekspresi keras kepala di wajahnya dan tampangnya yang terlihat lumayan cantik. Terutama mata gadis itu yang menunjukkan tatapan dingin yang membuat orang tidak bisa mendekatinya dengan mudah. Orang tua yang mengikuti di belakang gadis itu memiliki keagungan seorang petarung, bahkan beberapa kultivator dengan tingkat kultivasi yang lebih rendah tidak berani menatapnya. Terdapat banyak orang yang penasaran dengan mereka berdua selain Jerry dan selalu menatap mereka tidak peduli kemanapun mereka pergi. Tatapan mata ini penuh dengan rasa kagum, rasa ingin tahu dan rasa waspada. Keagungan dan sikap percaya diri yang begitu kuat sama sekali bukanlah hal yang bisa ditunjukkan oleh seseorang dari keluarga biasa. Gadis itu berjalan di tengah kerumunan dengan anggun, tatapan matanya terlihat tegas dan dingin. Selain itu, arah yang ingin dituju oleh gadis itu sepertinya adalah paviliun tempat Jerry berada. Semua orang bisa melihat wajah gadis itu dengan lebih jelas setelah dia berjalan mendekat. Gadis itu memiliki wajah yang sehalus batu giok dan juga sangat cantik. Kedua matanya menunjukkan ketenangan dan kedinginan yang tidak sesuai dengan usianya yang membuat orang-orang merasa takut untuk mendekatinya. Tiba-tiba Runo berteriak dan berkata sambil menunjuk ke liontin giok di pinggang gadis itu, "Aku ingat, dia adalah anggota Keluarga Haras dari Kota Parin." Runo berkata dengan terkejut dan juga ketakutan. "Liontin giok itu adalah hadiah ulang tahun untuk Menia Haras dari Kepala Keluarga Irdo, aku pernah lihat gadis ini saat melihat dari luar!" Teriakan Runo bergema dan semua orang bisa mendengar dengan jelas, serta tidak bisa menahan diri mereka untuk berseru di dalam hati. Rasa takut di mata semua orang menjadi lebih kuat dan tidak ada yang berani meremehkan gadis dengan latar belakang keluarga yang luar biasa ini. Mereka mengetahui bahwa gadis ini tidak hanya terlahir di keluarga yang kuat seperti Keluarga Haras di Kota Parin, tapi juga merupakan putri bungsu dari Kepala Keluarga Irdo dan kedudukannya sangat luar biasa. Hal ini membuat mereka mau tidak mau harus kembali menilai situasi di hadapan mereka dan mulai merasa waspada. Jerry telah mengetahui situasi Menia setelah bertanya dari kakak seperguruannya.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.