NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 578

"Kakak seperguruan, kamu pergilah dulu. Aku akan menyusul segera setelah selesai bersiap-siap," kata Jerry yang kembali duduk bersila dan mengeluarkan beberapa lembar jimat dari kotak di sebelah. Semua jimat ini dibeli oleh kakak seperguruan dan yang lain dari toko, di antaranya terdapat dua jimat defensif level 2 dan satu jimat serangan level 3. Sedangkan sisanya tidak bisa digunakan untuk saat ini. Jerry menyalurkan kekuatan spiritual pada jimat defensif yang bisa digunakan di saat kritis. Kemudian Jerry dengan hati-hati menyimpan jimat level 7. Alangkah baiknya jika tidak perlu menggunakan jimat setingkat itu pada pertandingan seperti ini. Sedangkan jimat defensif level 2 bisa menghalang serangan dari seorang kultivator di alam pemusatan energi meskipun levelnya sedikit lebih rendah. Jerry membawa barang-barangnya setelah menyiapkan semuanya dan pergi ke paviliun di atas gunung tempat dimana semua orang sedang berkumpul. Terdapat lebih dari belasan orang yang duduk di sekitar empat paviliun, mereka adalah orang berbakat dari beberapa keluarga dan sedang menunggu pertandingan seni bela diri dimulai secara resmi. Semua orang menatap Jerry saat dia berjalan ke arah salah satu paviliun. Tentu saja Jerry mengetahui bahwa mereka sedang menilai kekuatan dan latar belakangnya pada saat ini. Tapi Jerry sama sekali tidak memedulikan hal ini karena Jerry sangat percaya diri dengan kekuatannya yang bisa menghadapi sebagian besar dari mereka. Orang-orang yang berada di sekitar paviliun adalah orang yang hanya datang untuk melihat pertandingan. Bahkan terdapat seseorang yang sudah membuat taruhan untuk mendapat keuntungan sebelum pertandingan dimulai. Walton juga sedang duduk di salah satu paviliun sambil dikelilingi oleh orang-orang yang tidak dikenal olehnya. Jadi Walton selalu terdiam sambil diam-diam mengamati orang-orang serta lingkungan di sekitarnya. Tentu saja tidak sedikit kultivator memiliki kepribadian seperti itu ada di sini, bahkan terdapat beberapa orang dari mereka yang terlihat sombong seolah-olah tidak tertandingi. Selain itu juga terdapat beberapa orang yang berpartisipasi pada pertandingan tahun lalu di dalam paviliun, mereka saling berkumpul, berbicara dan juga berbagi pengalaman serta informasi. Terdapat dua orang yang memiliki hubungan yang baik di paviliun tempat Walton berada, mereka berdua sepertinya berasal dari kota yang sama dan keluarga mereka juga memiliki hubungan jika mendengar percakapan mereka berdua. "Sepertinya partisipan tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu dan terlihat lebih ramai. Kita mungkin nggak akan bisa bertahan sampai akhir," ujar Harno Wasir dengan penuh emosi. Harno menatap sekeliling dan melihat banyak orang dengan kemampuan yang tinggi. Aura mereka terlihat tenang dan kuat, seolah-olah tidak ada yang bisa menggoyahkan mereka. Runo Gunawan yang sedang duduk di sebelahnya juga mengangguk, "Jangan berharap bisa menang 10 kali berturut-turut, sudah sangat baik kalau bisa bertarung dengan beberapa orang yang punya kekuatan yang sama dan meningkatkan pengalaman bertarung kita." Terdapat tatapan tidak berdaya di mata Runo dan juga sedikit ketenangan. Mereka mengetahui bahwa orang yang benar-benar kuat baru bisa dihormati dan mendapat pengakuan dari orang lain pada kesempatan ini. Sedangkan mereka tidak mungkin bisa melawan orang yang benar-benar kuat berdasarkan kekuatan mereka saat ini. Terdapat banyak orang seperti Runo dan Harno yang memiliki pemikiran yang sama seperti mereka. Mereka mengikuti pertandingan ini hanya untuk melihat dunia dan bukannya untuk bertanding demi reputasi atau sumber daya. Mereka adalah orang yang tidak memiliki kemampuan yang tinggi, tidak memiliki kemampuan untuk memperebutkan posisi dan penghargaan. Kalau tidak, mereka juga pasti akan berusaha untuk memperebutkannya.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.