Bab 10
"Kamu kenal Johan? Atau ... dia yang kenal kamu?"
Aku benar-benar meragukannya.
Johan itu tipe pekerja keras dan di hidupnya cuma ada urusan pekerjaan. Dia sama sekali tidak punya riwayat soal percintaan.
Dulu waktu dia dengar bahwa aku, calon tunangannya, menyukai orang lain, reaksinya datar saja. Bahkan dia bilang itu bagus supaya dia bisa fokus bekerja.
Dengan statusnya sebagai pria lajang paling sempurna, wajar kalau ada banyak perempuan ingin mendekatinya.
Tapi Johan selalu tidak peka soal perasaan, bahkan gosip kecil tentang dia pun tidak pernah ada.
Sampai-sampai kedua orang tuanya mulai curiga soal orientasi seksualnya dan sudah beberapa kali mencoba menanyakannya dengan hati-hati, tetapi tetap tidak mendapat jawaban apa-apa.
Karena itu, waktu dia setuju dijodohkan denganku, lalu saat pertunangan begitu memperhatikanku dan setelahnya benar-benar berusaha menjalin hubungan denganku, orang tuanya hampir menangis haru.
Cara mereka memandangku bukan seperti calon menantu, tapi sep

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda