NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 9

Aku hanya menatap Sitta tanpa suara. Dia adalah perempuan yang selama setengah tahun terakhir membuatku berkali‑kali sakit hati dan tak bisa tidur. Padahal dulu, aku juga pernah mencoba bicara dengannya. Aku mengatakan dengan jujur kalau dia benar‑benar menyukai Raka, aku bisa mengalah dan pergi. Karena aku tahu, cinta yang dipaksakan tak akan membawa kebahagiaan. Tapi Sitta hanya memandangku dengan tatapan yang sedikit meremehkan dan sedikit mengasihani. Begitulah tatapan yang selalu dia berikan padaku. Seakan-akan dalam hubungan rumit kami bertiga, dialah yang paling "tinggi derajatnya", jadi sikapnya selalu superior. Saat aku bilang ingin mengalah dengan perasaan hancur, dia malah tersenyum tipis. "Pantas saja Raka bilang makin lama makin capek sama kamu. Aku dan dia cuma teman, hubungan kami murni dan sederhana. Kenapa kamu suka mikir yang aneh-aneh?" "Sekalipun kamu cinta sama seseorang, dia tetap harus bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Kamu nggak bisa mengurungnya dan m

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.