Bab 600
Beni menatap layar ponselnya dan hanya bisa menggeleng.
"Zea bilang apa?" tanya Lestari sambil memerhatikan jakun Beni yang naik turun saat meminum susu.
Jemari perempuan itu terkepal. Jantungnya berdetak lebih cepat.
Di kamar bawah, Morris menunggu telepon dari ayahnya.
Setelah panggilan berakhir, bocah itu mengepalkan tinjunya dan melirik kedua pengawal yang dia ikat jadi satu. Mulut mereka disumpal dengan kain.
Sambil memanggul tas punggungnya, dia bergegas meninggalkan kamar sambil memanggil lewat jam tangan ponselnya, "Zea? Zea!"
"Aku di kamar 2033," jawab Zea.
Morris pun tersenyum dan masuk ke lift.
Di depan pintu kamar 2033, dua pengawal berjaga.
Zea keluar sambil memakai kacamata hitam dan melenggang dengan angkuhnya. Pengawal yang merasa heran pun bertanya, "Tuan Morris mau ke mana?"
"Jalan-jalan. Bosan di dalam."
Hazel berdiri miring di ambang pintu, mengintip apa yang sedang dilakukan sang kakak.
Zea berjalan ke ujung koridor, lalu dengan cepat menyelinap ke balik sudut. Di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda