Bab 83
Besok siangnya.
Saskia merias diri dengan riasan yang indah, lalu menyemprotkan parfum yang dulu sering dia gunakan sebelum masuk ke lobi.
Johan sudah menunggunya cukup lama.
Begitu melihat Saskia yang tetap anggun dan menawan seperti biasa, matanya langsung berbinar.
Pria itu segera menghampiri dengan antusias, lalu menarik kursi untuknya.
Begitu mendekat, aroma parfum yang familier menyeruak.
Pria itu tidak bisa menahan senyuman di wajahnya. "Saskia, kamu pakai parfum pemberianku."
Jadi, gadis itu masih menyukainya ya?
Namun, gadis itu tidak mau mengakui karena gengsi.
Dengan pemikiran seperti itu, semua kegundahan yang sempat mengganjal di hati Johan seketika lenyap.
Pria itu berusaha mendekat, berniat merangkul pinggangnya.
Saskia menahan rasa muaknya, diam-diam bergeser ke samping.
"Ini restoran, tolong jaga sikapmu."
Saat mencium bau tubuh pria itu, dia hampir ingin muntah.
Setelah selubung cinta terbuka, yang tampak hanyalah watak asli pria itu yang berengsek.
Pria yang dulu dia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda