Bab 68

Namun, pria seperti Mason, tujuannya pasti tidak sesederhana itu. Jadi, mustahil pria itu hanya sekadar terpesona oleh kecantikannya. Pria itu pasti memiliki tujuan lain, tetapi sampai sekarang dia belum tahu tujuan pria itu apa. "Nggak mungkin. Sebelumnya, aku hanyalah model di Grup Kusuma. Aku hanya bertemu beberapa kali dengannya, tapi ... " Saskia berbisik lirih, kemudian dia tersenyum. Sorot matanya yang menawan memancarkan kilau tajam. "Apa pun yang dia rencanakan, toh kerja sama sudah disepakati. Aku akan ikuti permainannya ... " Melihat tingkahnya seperti itu, Silvia tidak tahan untuk berdecak kagum. "Ternyata benar, lepas dari laki-laki barulah awal kebangkitan seorang perempuan yang benar-benar kuat. Mason kelihatannya serius dan terhormat, tapi dia tetap saja seorang pria. Siapa tahu dia sama busuknya dengan Johan?" "Saskia, jangan tertipu, suruh dia berlutut dan panggil kamu Ibu." "Kalian sedang membicarakan aku ya?" Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari belakang, disertai