Bab 67
Pelayan itu menyampaikan pesan kepada mereka. Seketika itu juga, Johan dan teman-temannya melihat ke arah pria itu dan menghampirinya.
Dion yang masih belum tahu konflik antara kedua pria itu berkata sambil tertawa.
"Kebetulan sekali, Mason, kamu ada di sini. Mari kita minum bersama."
Mason duduk sambil mengamati mereka satu per satu.
Seperti orang yang berkuasa, Mason menunjukkan wibawanya.
Kemudian, dia tertawa dan melihat ke arah Dion yang membuat keributan tadi.
"Seingatku, Keluarga Candra ingin membeli sebidang tanah di Kota Cemandi. Aku lupa memberitahumu, aku nggak jadi menjualnya karena rencananya aku mau mengembangkan proyek baru."
"Mason, apa maksudmu?"
Dion tertegun, lalu bertanya.
Mason terkekeh pelan. "Ya, seperti yang kamu dengar barusan. Selain itu, kerja sama dengan Keluarga Sunaryo, Keluarga Cakra, dan Keluarga Luminto, semuanya batal."
Mereka marah, tetapi tidak berani mengungkapkannya. Mereka bingung apa yang membuat Mason tersinggung.
Akhirnya, Mason melirik ke arah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda