Bab 69
Saskia menarik tangannya, lalu duduk di samping jendela, malas untuk menanggapi pria itu.
Setelah susah payah sampai di apartemen, sebelum masuk apartemen, Saskia tidak tahan lagi untuk menyampaikan sesuatu padanya.
Sambil menyipitkan mata, Saskia mendengus.
"Pak Mason, ke depannya kalau mau mendengarkan pembicaraan kami, berdirilah terang-terangan di hadapanku. Nggak perlu diam-diam menguping dari belakang. Kalau sampai aku salah sangka dan mengira kamu itu mesum, lalu aku ayunkan satu pukulan, wajah tampanmu bisa babak belur ... "
"Brak!"
Pintu langsung dibanting.
Mason tertawa pelan. Gadis itu marah?
Begitu masuk rumah dan selesai mandi, Saskia mengeluarkan ponselnya.
Saat melihat ponselnya, alisnya berkerut.
Dia menerima banyak pesan di ponselnya.
Semua pesan itu dikirim oleh teman-teman Johan.
Dulu, setiap kali Johan mabuk parah di bar, teman-temannya selalu menyuruhnya datang menjemput.
Hanya saja, setelah berpisah dengan Johan, dia lupa menghapus kontak mereka.
Saskia membuka pe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda