NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Permainan TakdirPermainan Takdir
Oleh: NovelRead

Bab 24

Tak lama kemudian, wajah tampan dan muram Johan muncul di pintu. Saat melihat Saskia, dia terkejut sejenak, lalu segera mengerutkan alis dan menegur. "Kamu sudah bikin keributan di kantor, dan sekarang masih mengikuti kami ke rumah sakit? Sebenarnya kamu mau apa?" Saskia sudah terlalu sering disakiti, sehingga ucapan itu tak lagi membuatnya merasa sakit. Saskia menatap tenang sambil menunjuk lengannya yang berdarah, suaranya datar dan tanpa emosi. "Aku di sini untuk membalut luka akibat doronganmu, Pak Johan." Baru Johan menyadari lukanya. Dia mengerutkan alis, tatapannya terlihat campur aduk. "Kamu ... " Tapi kemudian Johan teringat sesuatu, suaranya kembali dingin. "Kalau bukan karena kamu menyakiti Gisel, aku juga nggak akan bertindak. Kamu harus introspeksi diri, Saskia. Bertindak seenaknya pun ada batasnya," balas Johan. Mendengar itu, Saskia menatapnya dengan kepala sedikit miring. "Pak Johan, apa kamu lupa? Justru tunanganmu yang polos itu memulai duluan. Kalau aku nggak cepat m

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.