Bab 23
Saskia menatapnya dingin tanpa bergerak.
Gisel mendekat, pura-pura akrab, hendak menyerahkan gelas air itu ke tangannya.
Namun tiba-tiba kakinya terkilir, dia menjerit seketika, dan tubuhnya jatuh ke arah Saskia.
Teh panas itu hampir tumpah!
Dalam sekejap, dengan refleks cepat, Saskia menyingkir ke samping, segera menangkap pergelangan tangan Gisel dengan tepat, lalu mendorongnya keluar.
Teh panas itu tumpah tanpa tersisa, tepat mengenai pergelangan tangan Gisel.
"Aaah!"
Teriakan nyaring memecah kesunyian kantor.
Saskia merasa geli. Hanya trik kecil begitu, masih berani dilakukan di depannya?
Dia menyingkirkan rambut panjang bergelombangnya dari wajahnya dan tersenyum berkata,
"Nona Gisel, sebaiknya hati-hati, ya."
Kulit tangan Gisel yang putih halus langsung memerah luas, tampak hampir melepuh.
"Gisel! Saskia, kamu sengaja, 'kan?"
Johan marah besar, matanya merah padam. Tanpa pikir panjang, dia melangkah cepat dan mendorong Saskia ke samping.
Saskia tak menyangka Johan akan datang beg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda