NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Permainan TakdirPermainan Takdir
Oleh: NovelRead

Bab 15

Dia menoleh, dan ternyata itu Mason. Saskia terkejut. Bagaimana dia bisa datang secepat ini? Belum sempat bertanya, Mason sudah tersenyum. "Bilangnya nggak mau, tapi diam-diam mengincar aku sejak lama ya? Sampai tahu ada tahi lalat di dadaku?" "Jadi, kamu lebih suka yang begini, ya?" Saskia langsung terdiam, sedikit canggung. Dia hanya mengarangnya. Tahi lalat apaan! Dia tidak menyangka ternyata telinga Mason setajam itu, sampai dia bisa mendengarnya. Saskia buru-buru menjelaskan, "Itu tadi cuma pura-pura, Pak Mason. Jangan dianggap sungguhan." Sambil berkata begitu, Saskia berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Namun Mason jelas tak berniat melepaskannya, dan matanya terpaku pada bibir merah Saskia yang membuka dan menutup. Bahkan tubuhnya sedikit mendekat. "Kalau aku menganggapnya serius, bagaimana?" Di siang bolong seperti ini, kalau orang lain yang memeluknya, pasti terlihat seperti pelecehan. Tapi dengan wajah dan postur Mason ... Pipi Saskia langsung memanas. Dia buru-buru men

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.