Bab 481
Di Kota Setala.
Taman kompleks.
Angin malam berembus sepoi-sepoi.
Arman dan Sofia berjalan-jalan di sekitar taman.
Suasana hati keduanya agak muram.
Layaknya purnama yang tertutup awan hitam di langit.
Di suatu momen, mereka akhirnya berhenti di tepi danau kecil samping gazebo.
Arman bersandar pada pagar yang terbuat dari batu marmer, memandang permukaan air danau yang tampak berkilau di bawah sinar rembulan.
Matanya mengerjap pelan.
Entah kenapa, hatinya merasa gelisah.
Saat meninggalkan ruang perjamuan Vila Mega Indah, jelas-jelas dia sudah merasa bebas sepenuhnya.
Dia juga telah benar-benar melepaskan Marsha dari hatinya.
Namun, kenapa hatinya merasa agak sesak sekarang?
Seolah-olah ada sebongkah batu besar yang menekan dadanya, membuat napasnya tertahan.
Seberapa keras dia mencoba, dia tetap tak bisa menghilangkannya.
"Kamu masih memikirkan Nona Marsha?"
Saat ini, suara lembut Sofia tiba-tiba menyapa telinganya.
Arman mengalihkan pandangan, menoleh pada Sofia yang ada di sebelah sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda