Bab 482
"Vani?"
Arman menatap Vani yang mendekat ke arahnya.
"Arman, akhirnya aku menemukanmu."
Napas Vani agak terengah-engah.
Kali ini, demi bisa segera bertemu Arman, dia berlari sepanjang jalan dan hampir mematahkan hak sepatunya.
"Bu Vani, ada apa?"
Tatapan Arman agak muram.
Dia sudah tahu bahwa Vani akan menemuinya karena urusan Marsha.
"Ayo ikut aku. Aku mau bicara denganmu."
Vani melirik ke arah Sofia di samping Arman, kemudian berkata pada intinya.
Dia tak punya banyak waktu.
"Ada apa? Katakan saja di sini," timpal Arman.
Dia tidak ingin meninggalkan Sofia hanya karena masalah Marsha.
"Kamu yakin mau aku mengatakannya di depan Nona Sofia?"
Sofia mengerutkan kening saat mendengarnya.
"Ya," jawab Arman sekali lagi.
"Baiklah, aku akan mengatakannya."
Vani juga tak mau mengulur waktu. Namun, mengingat keberadaan Sofia di sini, dia pun bicara dengan agak pelan, "Arman, Nona Marsha dalam masalah."
"Masalah?"
Kening Arman berkerut. "Masalah apa?"
"Tentang Adrian," jawab Vani.
"Tentang Adrian

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda