Bab 11
Valen berjalan keluar dari kantor Ricky. Sekretaris yang lain dengan hormat membawakan tasnya. "Nona Valen, Pak Ricky sedang menunggumu makan siang bersama di restoran. Pak Ricky menyuruhku mengantarmu ke sana setelah kamu selesai istirahat."
"Ini kopi yang disiapkan oleh Pak Ricky untuk diminum dalam perjalanan."
Valen tersenyum tipis sembari menikmati penghormatan orang lain padanya.
Valen tampak percaya diri dan kalem, serta dengan rasa pantas yang kuat.
Semua orang menghormati Valen seperti seorang nyonya majikan.
Siena cukup kaget.
Ricky bahkan mengizinkan Valen menggunakan kantornya yang penuh dokumen rahasia itu sebagai ruang istirahat. Ricky sungguh pengertian dan perhatian.
Sementara itu, dalam tiga tahun ini, Siena tidak diizinkan masuk ke ruang kerja Ricky di rumah.
Terkadang, apa gunanya memastikan berulang kali apakah dicintai atau tidak?
"Bu Siena, tolong minggir. Kamu menghalangi jalan Nona Valen," tegur Louis karena ketidakpekaan Siena.
Siena mengatupkan bibirnya. Walau

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda