Bab 12
"Maaf ...." Mata Siena tiba-tiba berlinang.
Jansen sangat marah, tetapi dia tak tega melihat Siena seperti itu. "Apa yang perlu disesali? Kamu sudah menghilang dari industri selama tiga tahun, harusnya kamu pergi minta maaf pada pendahulu."
Siena ingin menangis, sekaligus ingin tertawa.
Sebenarnya, Jansen tahu Siena akan datang.
Mulut besar Nikita memang tidak bisa menjaga rahasia. Nikita sudah memberi tahu Jansen.
"Sekarang belum terlambat." Jansen menghela napas. "Selama kamu sudah tersadarkan, nggak terlambat untuk memulai dari awal kapan saja. Dengan kemampuanmu, perusahaan mana yang nggak bisa kamu tuju? Grup Feran merasa terhormat untuk memilikimu."
Siena bahkan direkrut secara khusus oleh lembaga penelitian karena bakatnya yang luar biasa.
Siena tidak pantas dilupakan begitu saja.
Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang memuji dan terkagum-kagum dengan pesawat nirawak U.N2. Semua orang mengira itu adalah hasil penelitian Jansen. Orang berbondong-bondong mendatangi Grup Feran

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda