Bab 107
Setelah makan malam, mereka menunggu mobil di lantai satu.
"Pak Carlo, mobilmu bisa aku pinjam beberapa hari juga nggak?"
Kulit muka Elda memang tebal.
"Bisa."
"Terima kasih, Pak Carlo!"
Tidak lama kemudian, Samuel dan Cindy masing-masing membawa mobil keluar.
Carlo menerima kunci dari Samuel dan Samuel bertugas mengantar Elda dan Cindy pulang.
Begitu masuk mobil, jantung Rosie langsung berdegup keras.
Hari ini dia tidak minum, tidak mabuk, menstruasi juga baru selesai.
Dia membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti, wajahnya pun langsung terasa panas.
Dia menggigit bibir, memandang lampu-lampu malam di luar jendela. Telapak tangannya basah oleh keringat.
...
Begitu turun mobil, dia langsung ditekan Carlo ke dinding lift dan dicium. Api menyambar seketika.
Kapan mereka tiba di rumah pun sudah tidak ingat lagi.
Pakaian berceceran dari ruang tamu sampai ke kamar.
Rosie ditekan ke belakang pintu, dia bahkan tidak berani menatap Carlo.
Dua kancing kemeja Carlo sudah hilang, dasinya seteng

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda