Bab 108
Saat jam pulang, resepsionis menelepon, bilang ada barang untuk Rosie.
Rosie meraih tas dan turun ke resepsionis lantai satu.
"Bu Rosie, ini bunga dari Pak Carlo."
Dua resepsionis menyerahkan buket bunga tulip sambil tersenyum lebar.
Mata Rosie langsung berbinar dan menerima bunga itu dengan hati-hati.
"Terima kasih!"
Sejak hari dia meminjam tisu basah itu, keduanya memang sudah dibungkam Carlo dengan uang.
"Aku iri sekali!"
Rosie tersenyum dan membawa bunga itu masuk ke lift, bersiap turun ke parkiran bawah tanah.
Namun di dalam lift, dia bertemu Isbad.
Dia melihat wajah Rosie yang berseri-seri, lalu melihat buket bunga segar di tangannya.
Cocok sekali dengannya.
"Bu Rosie lumayan banyak penggemar."
Rosie mengangguk sambil tersenyum.
"Mau main bola bersama nggak akhir pekan ini?"
"Nggak, aku sudah ada janji."
Akhir pekan ini, dia harus menghadiri pesta ulang tahun Tina, jadi harus melakukan persiapan.
"Kalau begitu lain kali saja."
"Hmm."
Pintu lift terbuka, angin dingin menerpa. Rosi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda