NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 329

“Kepung dia, jangan sampai dia lolos!” teriak William memberi perintah pada anak buahnya. Seketika para pria kekar itu bergegas menghampiri Gerald. Gerald dan empat orang di sana terkepung. Mereka bingung atas apa yang terjadi. Di belakang William, berdiri seorang pria bertampang garang. Ia berusia sekitar hampir tiga puluh tahun dan mengenakan kacamata. Sejak tadi ia tidak berbicara sepatah katapun. Pria itu menyilangkan tangannya di depan dada. Hampir separuh wajahnya ada bekas luka bakar yang parah. Ia sepertinya adalah pengawal pribadi William. "Hmpph...!! Musuh pasti akan selalu bertemu lagi. Ini baru beberapa hari dan aku yakin kau tidak menyangka ini akan terjadi." Liara berteriak lantang sambil berpegangan pada lengan William. Mereka berdua menghampiri Gerald. Tatapan Liara memancarkan amarah yang seakan-akan dapat membunuh seseorang. Ia rasanya memang ingin membunuh Gerald dengan tangannya sendiri. Sejak kecil, Liara selalu dimanja oleh orang-orang disekitarnya. Tidak pernah ada orang yang berani melawannya. Jadi, merupakan penghinaan besar baginya ketika ia dilawan beberapa hari yang lalu. Liara merasa sangat malu menceritakan kejadian itu pada orang lain. Tapi saat itu ia benar-benar sudah kehilangan kendali. Dan semua itu karena si brengsek di depannya. "Oh jadi kau yang menyerang pacarku, hah? Bedebah! Aku pastikan kau akan menerima akibatnya hari ini. Boys! Patahkan tulang-tulangnya dulu, baru nanti kita hancurkan keluarganya!" ujar William memberi perintah. Setelah apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, William kembali ke Negara M untuk rehat sejenak. Tapi sayangnya ia harus segera kembali ke Mayberry setelah mendengar kabar buruk dari pacarnya. Siapapun yang berani mencari masalah dengan William, maka balasannya tidak hanya untuk orang itu, tapi juga keluarganya. Segera setelah diberi perintah oleh William, dua orang bodyguard langsung bergerak bermaksud meraih pundak Gerald dengan kasar. Namun, sebelum mereka sempat melakukan itu, Gerald merasakan hembusan angin dari belakang tubuhnya. Brugg!! Dalam sepersekian detik, dua bodyguard itu terbanting ke tanah seperti dua karung kentang. Rupanya Drake dan Tyson mengambil tindakan cepat melindungi Gerald. Gerakan mereka sangat cekatan sampai Gerald tidak menyadari sebelumnya. Tuan Kendall tersenyum menyeringai melihat apa yang terjadi di depannya. Ia lalu mengarahkan pandangan pada Gerald dengan tatapan puas. "Anak muda, apakah mereka ini musuhmu?" Gerald tersenyum dan mengangguk, "ya, aku sempat terlibat masalah dengan mereka beberapa hari yang lalu." Ia kini tidak merasa takut lagi pada William dan Liara. "Musuhmu adalah musuh Tuan Crawford, dan musuh Tuan Crawford berarti musuh kami juga..." "...Drake, Tyson, aku serahkan mereka pada kalian." lanjut Kendall memberi perintah. Dorothy yang berdiri di samping Tuan Kendall juga tak kalah puas. "Wow, asik! sudah lama aku tidak melihat Drake dan Tyson berkelahi!" pekiknya bersemangat. "Mereka berdua terlihat sangat kuat." komentar Gerald saat memperhatikan kemampuan beladiri Drake dan Tyson. Dalam hati ia merasa sangat bangga punya anak buah setangguh mereka. "Tentu saja! Mereka berdua adalah sersan mayor dengan reputasi yang baik selama di militer. Kalau kamu menyebut nama Drake di depan para gangster, mereka akan langsung gemetaran." kata Dorothy dengan nada sombong. "Mereka berdua berhutang budi pada keluarga Crawford. Setelah keluar dari dunia militer, keduanya bekerja untuk keluarga Crawford. Tuan Besar memerintahkan mereka untuk tidak lagi mengawal Nona Crawford, tapi beralih pada Tuan Muda Crawford." lanjut Kendall menjelaskan. Gerald tercengang mendengar itu. Matanya terbuka lebar. Jadi rupanya keluarganya mengirim dua orang sersan mayor untuk menjadi pengawal pribadinya. Ia pikir Flynn dan Leopold sudah sangat hebat, rupanya masih ada Drake dan Tyson yang jauh lebih kuat. Sementara itu, Drake dan Tyson masih sibuk menghajar anak buah William. Ekspresi wajah keduanya terlihat santai sambil melayangkan pukulan, tendangan, dan bantingan dengan sangat mudah. Tidak butuh waktu yang lama, anak buah William sudah terkapar tak berdaya di lantai. "Apa??" William dan Liara terkesiap. Mereka tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat. Dalam hati, Gerald tidak henti-hentinya merasa kagum. 'Jadi rupanya Drake dan Tyson dulunya adalah pengawal Papa. Dan mereka benar-benar orang yang professional.' bisik Gerald dalam hati.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.