NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab‌ ‌2078

“Oh, begitu? Berarti kamu harus bisa menyelesaikan penyelidikan dalam waktu setengah bulan. Kalau kamu gagal, anggap saja kamu 'secara sukarela' mengundurkan diri dari posisimu sebagai Kepala Departemen Pembunuhan. Kamu paham maksudku, kan? Kenapa juga Hanyu harus memberi makan orang yang tidak berguna?” balas Suijin sambil menunjuk Ryugu. Meskipun Suijin sangat menyadari bahwa menyelidiki Westoner akan sulit—terutama karena mereka hanya punya sedikit informasi—tetap Ryugu yang bertanggungawab atas tugas itu karena menjabat posisi tersebut. Jika bukan dia yang melaksanakan tugas itu, lalu siapa lagi? Suijin? Ryugu menyeka keringat di dahinya dan menjawab, "A-aku mengerti!" "Bagus! Dan aku memberimu izin untuk menerima permintaan pembunuhan dari Kai. Seorang tamu biasa harusnya cukup mudah untuk dibunuh, tapi tetap pastikan tidak ada yang melihatmu dan jangan tinggalkan jejak apa pun. Selagi kamu di sana, gunakan kesempatan itu untuk menyelidiki Futabas dan cari apakah kamu bisa menemukan hal lain tentang Westoner,” kata Suijin setelah berpikir sejenak. “Aku mengerti. Kalau begitu aku pamit untuk mempersiapkan diri,” jawab Ryugu dengan anggukan sambil berbalik dan berjalan pergi. *** Sementara itu, Gerald dan Fujiko masih tinggal di hotel. Satu hari telah berlalu dan Fujiko belum menerima kabar apa pun dari keluarganya. Jadi bisa dipastikan bahwa Kanagawa tidak masalah, seperti yang telah diprediksi Gerald. Lagi pula, bahkan jika Kai memang pergi ke istana Futaba, sepertinya dia tidak akan bisa mengetahui yang terjadi malam sebelumnya. Jika kabar itu menyebar, Kai—sebagai putra bungsu dari Keluarga Kanagawa—tidak hanya akan menjadi bahan tertawaan seluruh Jepang, dia juga akan membuat nama baik dan status keluarganya tercoreng. Setelah berpikir sebentar, Fujiko merasa dia tidak bisa terus menghindari masalah ini. Ia pun berkata, “Aku… aku ingin kembali dan menjelaskan semua yang telah terjadi pada ayahku.” Dia percaya bahwa jika dia mengatakan yang sebenarnya, ayahnya akan mengerti dan membatalkan kontrak pernikahan. "Itu sepenuhnya terserah padamu," jawab Gerald dengan nada santai. Satu-satunya fokusnya adalah menjaga Fujiko tetap aman. Sisanya adalah terserah Fujiko. Setelah menatap Gerald sebentar, Fujiko menambahkan, “Bisakah kamu berpura-pura menjadi pacarku?” Gerald sontak menyemburkan teh di mulutnya, matanya melotor lebar kemudian segera menyeka mulutnya hingga bersih dan berbalik menghadap Fujiko sambil bertanya, “Aku… apa?” “Sekali lagi, itu hanya pura-pura. Alasannya, meskipun aku yakin ayahku pasti akan memutuskan kontrak pernikahan setelah aku memberitahu yang Kai lakukan padaku, aku tidak yakin anggota Futaba yang lain akan menerimanya. Lagi pula, tanpa bantuan dari Kanagawa, menjaga keluarga bukan tugas yang mudah,” jelas Fujiko. Makin dia memikirkannya, makin dia merasa bahwa itu adalah rencana yang bagus. Dia percaya bahwa ayahnya tidak akan menentangnya. Apalagi Gerald juga sempat menyelamatkannya beberapa kali. Ditambah lagi fakta bahwa kata-kata ayahnya masih memiliki kuasa atas anggota Futaba lainnya—karena dia masih kepala keluarga—Fujiko yakin bahwa jika ada tentangan dari anggota keluarga lainnya, itu tidak akan terlalu keras dan mereka pada akhirnya akan mengikuti rencananya. Gerald hanya bisa berdehem dan berkata canggung, “Mm… beri aku waktu untuk memikirkannya.” Fujiko mengangkat sedikit alisnya kemudian berjalan mendekati Gerald dan menjawab, “Apa lagi yang perlu dipikirkan? Apakah punya pacar sepertiku membuat kamu sedih? Dan untuk ketiga kalinya aku katakan, semua ini hanya pura-pura. Setelah masalahnya selesai, aku tidak akan mengganggu kamu lagi.”

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.