Bab 2077
Setelah mendengar itu, Ryugu langsung tahu bahwa masalahnya tidak sesederhana yang ia pikirkan. Ia menyalakan sebatang rokok dan berpikir sejenak.
Tak lama setelah itu, Ryugu memutuskan untuk menguji Kai dengan mengatakan, “Kalau boleh jujur, aku masih harus mempertimbangkan ini. Kamu juga harus tahu bahwa Hanyus jarang melawan orang-orang di negara ini, meskipun kami terkenal sebagai keluarga pembunuh. Aku yakin kamu juga tahu bahwa Futaba bukan keluarga biasa. Jadi kalau kita membunuh tamu mereka, mereka pasti akan mengincar kita sebagai target selanjutnya!”
“Kamu tidak perlu khawatir soal itu. Asal kamu bisa membunuh Gerald, aku akan bertanggung jawab untuk sisanya. Dan jangan merendah. Aku percaya pada kemampuan keluarga kita. Kamu pasti bisa membunuhnya tanpa ketahuan! Oh, iya, ini sepuluh miliar yen. Setelah dia mati, aku akan membayarmu dua kali lipat. Bagaimana?” tanya Kai sambil mengangkat sebuah kotak besar—yang sejak tadi diletakkan di sampingnya—dan meletakkannya di atas meja.
Setelah Kai membuka kotak itu, Ryugu melihat tumpukan uang yang tertata rapi. Setelah menatap isi kotak untuk beberapa saat, Ryugu kemudian tersenyum dan menjawab, “Tampaknya kamu benar-benar ingin Gerald mati, tapi tetap saja, karena ini melibatkan Futabas, aku harus berdiskusi dengan kepala suku terlebih dahulu sebelum memberikan jawaban.”
“Makin cepat keputusan dibuat, akan makin baik. Dan perlu kamu ingat juga bahwa uang tidak jadi masalah. Kalau kamu bisa membunuhnya, kamu boleh menyebutkan jumlah berapa pun yang kamu inginkan! Berapa pun!” kata Kai sambil mengangguk dan menutup kotak uangnya.
"Oke. Kalau begitu aku pamit dulu dan melapor ke kepala,” jawab Ryugu sambil mengangguk dan meneguk tehnya yang sudah dingin, sebelum kemudian meninggalkan kafe.
Setelah Ryugu pergi, raut wajah Kai langsung muram, berikutnya ia menelepon seseorang. Tak lama setelah itu, dua wanita cantik dan seksi memasuki kafe dan begitu pintu tertutup di belakang mereka, Kai langsung mendekat dan meluapkan semua kemarahannya pada mereka.
***
Sementara itu, Ryugu kembali ke markas Hanyu untuk melaporkan informasi tersebut kepada Suijin.
Setelah diberi tahu soal permintaan Kai untuk membunuh seseorang, Suijin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kai memintamu untuk membunuh tamu Futabas?"
Sejauh yang Suijin ketahui, Kanagawa tidak memiliki konflik dengan Futabas.
"Benar. Sepertinya pria bernama Gerald itu telah melakukan sesuatu yang buruk padanya. Kai bahkan berani membayar uang muka sepuluh miliar yen dan berjanji untuk memberi kita dua kali lipat setelah misi selesai. Bahkan kalau kita berhasil, dia bersedia memberi berapapun yang kita mau!” jawab Ryugu.
"Hmm, jadi begitu. Yah, dia cuma tamu Futabas, jadi habisi saja dia. Tidak masalah,” kata Suijin yang tampaknya tidak terlalu tertarik dengan misi itu.
Ia menggosok dahinya kemudian menatap Ryugu lagi dan menambahkan, “Omong-omong, ada berita baru dari penyelidikan?”
“Belum… belum!” jawab Ryugu sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Suijin.
Sebagai tanggapan, Suijin mendengus kemudian mengejek, “Sudah seminggu dan kamu masih tidak bisa menemukan satu detail pun tentang orang itu? Kepala Departemen Pembunuhan macam apa kamu ini? Mungkin aku harus mencari orang lain untuk menggantikanmu!”
Ryugu seketika menjadi cemas setelah mendengar itu, kemudian ia menjelaskan, “B-bukannya aku tidak mendapatkan hasil, tapi memang tidak ada petunjuk sedikitpun. Kami tidak punya apa-apa selain ciri-ciri samar penampilan Saburo! T-tapi jangan khawatir, aku sudah mengirim semua orang semampuku, jadi pasti akan segera ada kabar.”