NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2246

"Baiklah." Teguh tersenyum dan melemparkan senjatanya kepada Safira. "Hari ini adalah pesta perayaan Serenara, mari kita rayakan bersama." Setelah selesai berbicara, Teguh, Bayangan, Kaisar dan yang lainnya menuju ke ruang tengah. Banyak kenalan Teguh yang sudah lama tidak bertemu dan tentu saja menambah kemeriahan pesta. Semua orang minum dengan sangat puas. Setelah beberapa saat pesta itu dimulai, Bayangan bertanya dengan santai, "Kakak Teguh, kali ini kamu ingin menetap berapa lama di dunia sekuler?" Begitu Bayangan bertanya, semua orang menatap mereka dengan penasaran. Teguh menjawab, "Aku harus kembali ke Alam Nirwana besok, ada hal penting yang harus aku kerjakan di sana." Besok ... Artinya kurang dari satu hari lagi. Suasana yang sebelumnya meriah, tiba-tiba mendadak hening. Bayangan bahkan terlihat sangat sedih, "Besok? Apa nggak terlalu buru-buru ..." Teguh tertawa dan berkata, "Bayangan, kamu sekarang juga Raja Serigala. Apa kamu masih pantas merengek seperti ini?" "Aku cuman pergi ke Alam Nirwana saja, bukan berpisah denganmu selamanya." "Lagi pula ..." "Sebelum pergi, aku akan menyusun beberapa proses kultivasi dan meninggalkan beberapa harta karun yang bisa membantu kultivasi kalian, agar memperkuat Serenara." "Dalam waktu sepuluh tahun, kamu harusnya bisa pergi ke Alam Nirwana." "Kita bertemu kembali di Alam Nirwana, bukankah itu anugerah?" Bayangan menggelengkan kepalanya, "Kak Teguh, sejak terakhir kali kamu menghancurkan Gunung Penciptaan Dunia, sekarang semakin sulit untuk pergi ke Alam Nirwana." "Saat ini yang aku tahu, satu-satunya cara yang tersisa hanya dengan bergabung ke dalam sekte kuno yang memiliki warisan di Alam Nirwana, agar bisa pergi ke sana." Teguh mencoba menghibur, "Jangan khawatir, aku akan mencari solusinya." Dengan kekuatannya saat ini, bahkan di alam peri dan iblis, dia juga termasuk yang terkuat. Saat itu terjadi, bukan tidak mungkin untuk menghubungkan Sekte Kuno dengan Serenara. "Baiklah, aku akan menunggu." Suasana hati Bayangan membaik, setelah mendengar penjelasan Teguh. Setelah itu, Mendengar Teguh akan pergi besok, semua orang tentu tidak melewatkannya begitu saja. Mereka terus mengajak Teguh minum, tentu bukan untuk membuat Teguh mabuk, tetapi entah kapan lagi mereka bertemu dan mengobrol seperti ini. 10 tahun, 30 tahun atau mungkin 50 tahun lagi ... Mungkin, beberapa dari mereka sudah tiada. Setelah berpesta sampai puas. Teguh berkata ingin menemui seorang kenalan lama, kemudian berpamitan kepada Bayangan dan yang lainnya. Selanjutnya, Teguh berangkat dari ibu kota, menuju ke tepi Laut Selatan. Sampai akhirnya tiba di dunia kultivasi, dia memecahkan ruang dan dimensi untuk mencari keberadaan Yuni. "Ka-amu ..." "Teguh, bagaimana bisa kamu ada di sini?" Yuni sedang melakukan kultivasi di dalam ruangan, kemudian tanpa diduga Teguh muncul. Membuat jantung Yuni serasa hampir copot. "Hahaha!" Teguh tersenyum dan berkata, "Nona Yuni, sudah lama nggak bertemu." "Kamu benar-benar membuatku ketakutan ..." Yuni menepuk-nepuk dada yang berdetak kencang, saat ini wajahnya terlihat sangat kaget. Setelah menenangkan diri. Yuni bertanya, "Teguh, seharusnya kamu berada di Alam Nirwana, kenapa kamu tiba-tiba datang ke dunia ini? Apa kamu bertemu lagi sama Wali kota Pamarang?" "Bukan," Teguh menggelengkan kepalanya. "Aku datang mencarimu, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu." "Tentang apa?" Teguh dengan tegas berkata, "Apa sektemu memiliki aliran pewaris di Alam Nirwana?" Yuni terdiam sebentar, kemudian teringat pada hal yang sebelumnya ditugaskan oleh Teguh kepadanya, dia langsung mengerti maksudnya. "Apa kamu ingin bertanya, apa aku bisa melakukan teleportasi lintas batas seperti ini?" "Kamu pasti ingin bertanya, bagaimana caranya membawa orang Serenara untuk naik ke Alam Nirwana?" Sebelum Teguh menjawab, dia langsung berkata, "Sekteku bukanlah perguruan warisan dari sana, tetapi memang ada cara untuk naik ke Alam Nirwana." Teguh langsung tersenyum senang dan bertanya, "Apa ada cara lain?" Yuni terlihat bingung, lalu dia menggelengkan kepalanya, "Cara ini hanya diketahui Tiga Tetua Besar, aku juga nggak tahu caranya." Tiga Tetua Besar ...

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.