NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2049

Atau mungkin ... Yuni ingin bersama dengan neneknya, sama seperti Teguh yang ingin segera menemukan keberadaan Rina. Hal ini harus dilakukan meskipun sangat sulit untuk diwujudkan. "Oke, aku setuju," ucap Teguh dengan serius. Setelah itu, Teguh mengangkat tangannya dan bersumpah, "Aku, Teguh Laksmana, bersumpah bahwa aku akan melakukan yang terbaik untuk mengawal Nona Yuni Autumn menuju Kota Pamarang." Seketika terdengar suara dentuman yang bergema, dan samar-samar muncul gelombang getaran yang begitu terasa. Keadaan ini merupakan efek dari Kesadaran Spiritual Teguh yang bersumpah terhadap alam semesta. Melihat Teguh bersumpah untuknya, Yuni pun merasa lega. Sesaat setelahnya. Keduanya mencoba untuk melarikan diri ke arah luar kota. Namun, kala wujud gerbang kota mulai terlihat dari balik pepohonan, keduanya langsung terdiam di tempat. Semua ini karena! Ternyata sedari tadi, pintu gerbang sudah terjaga dengan sangat ketat. Sehingga siapa pun yang berniat untuk keluar dari kota itu, mereka harus melewati pemeriksaan yang ketat, bahkan harus melewati detektor energi aura. Adapun pria yang bertugas dalam pemerikasaan pendeteksi energi aura ini merupakan seorang master Dewa Langit Tahap Menengah. Adanya pemeriksaan ini jelas membuat Teguh dan Yuni merasa terpojokkan. Karena ... Seorang mahaguru memang bisa saja dengan mudah mengubah paras wajahnya. Namun, kalau sudah mencakup kesadaran spiritual ataupun energi aura, tentu tak mungkin bisa diubah begitu saja. "Ayo, kita sembunyikan energi aura dulu," ucap Yuni kepada Teguh. Segera, keduanya beralih menuju ke sebuah tempat tersembunyi. "Ini." Yuni mengeluarkan sebuah botol kecil dari Cincin Penyimpan Barang miliknya dan memberikannya kepada Teguh. Teguh pun membuka dan melihat ke isi botol kecil itu, di dalamnya terdapat tetesan air yang menyerupai darah, bentuknya sangat kental, dan mengeluarkan aroma yang aneh. Seolah ketika dihirup, akan membuat si penghirup terhipnotis. "Ini namanya 'Tetesan Isak Darah'. Jika digunakan bersama dengan jurus rahasiaku, energi aura kita akan berubah." "Tapi, karena kepergianku kali ini terlalu buru-buru, makanya aku hanya bawa total tiga tetesan saja." "Yang berarti ..." "Setetes punyamu dan setetes lagi untuk aku dan sisanya hanya tersisa satu tetes saja." Yuni menjelaskannya secara singkat kepada Teguh. Selesai menjelaskan, Yuni mulai membentuk segel dengan kedua tangannya, seraya berkata, "Oke, sudah bisa ditelan." Tanpa ragu-ragu, Teguh langsung meneguknya. Ngung! Seketika perutnya terasa panas, Teguh bisa merasakan energi auranya mulai bercampur aduk dan menimbulkan kekacauan. Swoosh! Bersamaan dengan itu, Yuni baru saja selesai dengan jurusnya, mulai menggerakkan jari rampingnya dan langsung menancapkan jarum tepat pada Titik Akupunktur Tengah Dada milik Teguh. Teguh seakan bisa merasakan sebuah aliran hangat yang menelusuri meridiannya, lalu mulai bertransfusi dengan kekuatan abadi dalam tubuhnya. Bahkan, perlahan tubuh Teguh seakan mengeluarkan aroma yang berbeda pada sekujur tubuhnya. Ternyata benar! Bahkan energi auranya sudah mulai terasa sangat berbeda dari yang sebelumnya, sampai-sampai Teguh sendiri tak menyadarinya. "Wah, ini ajaib sekali ..." Teguh merasa begitu takjub. Yuni pun tersenyum dan berkata, "Sudah, sudah, waktu kita mepet. Ayo cepat keluar dari kota ini." "Oke." Akhirnya, keduanya mulai bergabung di antara kerumuman dan berjalan menuju ke arah pintu gerbang Kota Pamarang. Karena baik dari tinggi badan, penampilan, dan perawakan energi mereka yang terasa jauh berbeda dari sebelumnya, sehingga kala keduanya melewati gerbang kota, penjaga itu hanya melirik sebentar, dan langsung melambaikan tangan. "Pergi sana." Keduanya merasa senang dan berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi, lalu melangkah pergi ke luar kota. "Hei, berhenti!" Tepat pada saat itu, terdengar suara teriakan yang menggelegar. Tepat di saat itu juga. Terdapat tiga sosok gagah layaknya pancaran sinar bercahaya, tengah berdiri tepat di hadapan Teguh dan Yuni. Ketiga orang itu merupakan anggota dari Sepuluh Pelayan Abadi.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.