Bab 2047
"Oh ketahuan ya? Heh, kalau begitu, mati sana!"
Tanpa banyak berbicara, Teguh segera memperkuat Tombak Raja Penghancur dengan mengerahkan semua kekuatan abadi yang dimilikinya, lalu menyatukannya bersama dengan kekuatan api surgawi dan melancarkan sebuah serangan yang amat dahsyat.
Wushh!
Dentuman gemerincing meledak membelah kesunyian, Tombak Raja Penghancur melintasi ruang hampa, menghantarkan kekuatan langit dan bumi, dan melesatkan sebuah serangan menghunus tepat ke arah jidat Serigala Pelayan Abadi.
"Kamu ..."
Serigala Pelayan Abadi yang sudah kewalahan, merasakan ancaman kekuatan dahsyat Teguh dan segera membentuk Perisai Energi Abadi untuk melindungi dirinya sendiri.
Akan tetapi, perisai pertahanan itu sama sekali tidak mampu menahan dampak kerusakan yang disemburkan Tombak Raja Penghancur.
Alhasil, serangan tombak Teguh berakhir membuat sebuah lubang tepat di kepala Serigala Pelayan Abadi.
"Kamu ..."
"Kamu pasti akan ikut terkubur bersamaku ..."
Serigala Pelayan Abadi itu tersenyum sinis, hingga akhirnya terkapar lemah di atas tanah.
Ini semua karena!
Tepat di detik-detik terakhir, dirnya sudah berhasil memberitakan kabar akan Darah Suci yang terdapat dalam tubuh Teguh kepada Dewa Surgawi Adiliuhung.
Dia percaya bahwa selama Dewa Surgawi-nya itu turun tangan, maka Teguh tidak akan pernah melihat hari esok.
"Dikubur bersamamu?"
"Bermimpilah sana!"
Teguh mendengus dingin dan kembali menghunuskan tombaknya untuk memastikan Serigala Pelayan Abadi itu benar-benar sudah mati.
Di Istana Surgawi Adiluhung.
Setelah Dewa Surgawi Adiluhung menyerahkan tugas pengejaran Teguh kepada Hantu Misterius, dia memilih untuk pergi bertapa.
Karena baginya, mengejar Teguh, yang hanya seekor semut kecil berkekuatan Dewa Langit Tahap Awal sama sekali tak pantas untuk membuatnya turun tangan.
Namun, berbeda dengan sekarang ...
Dia baru saja menerima kabar dari Serigala Pelayan Abadi bahwa ternyata Teguh adalah seorang yang memiliki Darah Suci.
"Darah Suci ..."
"Ternyata dia memiliki Darah Suci! Ini 'kan darah yang sangat legendaris itu!"
Dewa Surgawi Adiluhung sangat bersemangat, bahkan sorot matanya terlihat berbinar. "Nggak bisa. Aku sendiri yang harus turun tangan menangkap penjahat satu ini."
"Kalau nggak ..."
"Kalau sampai kesempatan emas ini terlewatkan, bisa-bisa aku akan menyesal seumur hidup!"
Sesaat kemudian.
Dewa Surgawi Adiluhung menghentikan kegiatan bertapanya dan bergegas kembali ke kursi takhta miliknya di Aula Istana Dewa Surgawi sembari berteriak tegas dengan suara yang begitu menggelegar di setiap sudut Istana Surgawi Adiluhung.
"Seluruh warga Istana Surgawi Adiluhung-ku, segera berkumpul di Aula Utama!"
Tak lama kemudian,
Seluruh master Istana Surgawi Adiluhung pun berkumpul di aula.
"Sampaikan perintahku."
"Segera blokir dan ketatkan keamanan seluruh akses keluar wilayah Istana Surgawi Adiluhung."
"Sebelum aku jatuhkan perintah, jangan biarkan siapa pun meninggalkan wilayah Istana Surgawi Adiluhung."
"Mau siapa pun itu, cegat mereka! Camkan itu!"
"Siap, laksanakan!"
Para master menjawab dengan kompak.
"Pergilah."
Para master pun segera menyampaikan perintah.
Setelahnya, Dewa Surgawi Adiluhung berpesan kepada Hantu Misterius, bersama Pelayan Abadi yang tersisa, "Kalian semua, dengarkan aku. Pria yang bernama Teguh itu sangat kuat, jangan anggap remeh."
"Serigala Pelayan Abadi sudah mati, aku nggak mau anak buahku kembali kehilangan nyawanya."
"Kalian semua bentuklah menjadi tiga kelompok, bergeraklah dalam kelompok masing-masing."
"Jangan biarkan sialan itu melarikan diri."
Namun, fakta bahwa Teguh memiliki Darah Suci tidak diungkapkannya.
Itu semua karena Sang Dewa masih belum sepenuhnya memercayai bawahannya itu.
Karena, apabila para bawahannya itu berhasil membunuh Teguh dan mendapatkan Darah Suci, sampai saat itu terjadi Dewa Surgawi Adiluhung benar-benar bisa berubah gila.
Di sebuah tempat tersembunyi.
"Ini ..."
"Hei, apa Yang Mulia Dewa Surgawi nggak terlalu berlebihan?"
"Aku nggak paham deh. Yang namanya Teguh itu 'kan cuman seorang rendahan yang kekuatannya hanya sebatas Dewa Langit Tahap Awal. Kalaupun memang kekuatannya sanggup melawan kita, memangnya dia sanggup membunuh kita?"
"Masuk akal. Yang Mulia itu sedang meremehkan kita ya?"
"..."
Beberapa dari para Pelayan Abadi mengeluh setelah menerima perintah dari Dewa Surgawi Adiluhung.
"Cukup!"
Hantu Misterius berteriak menghentikan semua keluhan mereka, pria itu mengerutkan kening dan berkata, "Ini perintah Dewa Surgawi Adiluhung. Aku sarankan kalian patuhi saja, nggak usah banyak ngeluh."
"Kalau nggak ..."
"Akhir yang terjadi pada Serigala Pelayan Abadi mungkin akan terjadi pada kalian."
Mendengar itu, Delapan Pelayan Abadi saling berpandang-pandangan dalam diam. Mereka jelas merasa tidak senang, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang berani berkomentar.