Bab 2046
Klang!
Klang, klang, klang!
Energi pedang tiga aliran abadi kian menghantam dengan liar, dan setiap kali energi pedang tersebut bertabrakan dengan hantaman Tombak Raja Penghancur, pertempuran hebat itu akan selalu menghasilkan suara ledakan dahsyat yang memekik telinga.
Kondisi pertempuran sengit kembali berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
Lagi-lagi Serigala Pelayan Abadi terkejut melihat Teguh.
Dalam waktu singkat saja, kekuatan dirinya sudah ditingkatkan ke Dewa Langit Tahap Akhir, dan kekuatan Pedang Tiga Aliran Abadi-nya itu sudah sangat luar biasa kuat. Dia pikir semua itu seharusnya sudah cukup untuk mengalahkan Teguh dengan mudah.
Namun, kenyataannya ...
Lagi-lagi kekuatan pertempuran keduanya seimbang.
Entah sudah sekuat dan secepat apa pun serangan yang digencarkan Serigala Pelayan Abadi, seluruh kekuatan itu sama sekali tak membuat Teguh terguncang.
"Siapa kamu sebenarnya?"
Sembari tak hentinya memusatkan energi pedang tiga aliran abadi, Serigala Pelayan Abadi terus mengamati Teguh dengan saksama, dan berteriak keras padanya.
Namun, Teguh tak memberinya jawaban.
Keduanya sudah memasuki fase pertempuran yang tak akan berhenti sebelum salah satu nyawa berhasil ditakhlukkan, sedikit pun penjelasan tak lagi ada artinya.
Whoosh!
Swoosh!
...
Serangan demi serangan, Teguh terus menangkis setiap energi Pedang Abadi milik Serigala Pelayan Abadi yang melesat ke arahnya, bahkan sesekali dia mencoba menerjang mendekat ke arah Serigala Pelayan Abadi.
"Aku nggak percaya bisa seperti ini!"
Serigala Pelayan Abadi benar-benar tak habis pikir bahwa Teguh yang merupakan seorang master berkekuatan Dewa Langit Tahap Awal itu bisa membuatnya kewalahan. Merasa kesal dan juga terkejut, pria itu segera mengeluarkan sebutir eliksir dan memakannya.
Pil eliksir akan memulihkan dan meningkatkan kekuatan abadinya dalam waktu singkat, dan bahkan menjadikan kekuatan Dewa Langit Tahap Akhir-nya itu melampaui batas maksimal.
Ngungg!
Sesaat kemudian, semburan energi aura hebat mencuat dalam sekejap. Seakan tampak seperti badai topan yang meraungi seisi arena pertempuran.
"Tiga aliran berkumpul menjadi satu!"
"Jurus Pedang Langit Pembasmi Musuh!"
Kali ini, Serigala Pelayan Abadi menggerakkan tangannya begitu cepat hingga tak terlihat, pergerakannya itu seakan membentuk sebuah membentuk sebuah segel.
Di bawah kendali kekuatannya, tiga aliran energi pedang mulai menyatu dan akhirnya membentuk gemilang cahaya pedang yang amat kuat, dan langsung menerjang tepat ke arah Teguh.
Dalam sekejap, energi pedang itu seakan melesat melintasi jarak waktu dan ruang, dan langsung muncul tepat di hadapan Teguh.
Klang!
Teguh begitu terkejut dan segera mengayunkan Tombak Raja Penghancur untuk menahan serangan tersebut.
Teguh menahan serangan dahsyat itu hingga Tombak Raja Penghancur terguncang.
Namun, untungnya kekuatan tombaknya itu juga tidak kalah kuat, sehingga dampak tebasan serangan gemilang cahaya pedang itu hanya berakhir menggoreskan luka pada bahu sebelah kanannya.
Seketika cairan darah segar mengalir keluar, dengan sedikit cahaya emas yang terpancar di atasnya.
"Mustahil!"
Pemandangan ini benar-benar berhasil membuat Serigala Pelayan Abadi membelalakkan matanya tak percaya akan apa yang sudah dia lihat.
Serangan barusan jelas merupakan serangan terkuat yang dia hempaskan, bagaimana bisa efeknya hanya meninggalkan sebuah goresan kecil pada Teguh?
'Sialan satu ini sudah gila!'
Namun, hal yang terutama ialah ...
Setelah serangan terkuatnya itu dikerahkan, Serigala Pelayan Abadi sudah mulai menunjukkan tanda kewalahan, bagaimana dia harus kembali menghadapi Teguh?
Tiba-tiba, Serigala Pelayan Abadi merasa ada yang aneh dan menatap Teguh dengan tatapan kebingungan, isi pikirannnya berubah kacau.
"Ini aneh ..."
Sesaat kemudian ...
Serigala Pelayan Abadi itu terbelalak kaget menangkap darah segar yang mengalir dari sudut luka Teguh. "Ini ... ini 'kan Darah Suci!"
"Kamu, kamu ... ternyata kamu punya Darah Suci!"
Darah Suci!
Darah ini bukanlah sembarang darah dan bukan setiap darah yang terkandung dalam tubuh seorang mahaguru bisa dikatakan sebagai Darah Suci!
Darah ini merupakan darah berharga kualitas prima yang dihasilkan oleh kekuatan magis yang amat kuat. Fungsi darah ini ialah dapat meningkatkan kecepatan kultivasi seorang mahaguru, dapat membantu penyembuhan luka, dan dapat membuat sang pengguna lebih tanggap dalam memahami teknik kultivasi ...
Ibaratnya seperti demikian ...
Darah Suci ini merupakan harta karun berharga yang nilainya bahkan jauh lebih berharga daripada senjata surgawi kualitas prima, yang bahkan keberadaannya dikatakan luar biasa langka.
Apalagi Darah Suci ini bahkan menunjukkan keberadaannya di Alam Nirwana, tentu harus segera diamankan dan dilatih agar dapat berkembang mencapai potensi maksimalnya. Ini semua karena, seorang yang memiliki Darah Suci, kekuatannya akan sangat luar biasa dan bahkan tak akan ada yang sanggup mengalahkannya, sekalipun lawannya berada dalam tingkatan kekuatan yang setara.
Pemilik Darah Suci akan diburu habis-habisan oleh para petinggi lain, mereka berbondong-bondong memusnahkan keberadaan Darah Suci tersebut.
Sementara, tepat di saat ini, pemilik Darah Suci itu ternyata adala Teguh ...
'Ini prestasi besar!'
Serigala Pelayan Abadi itu jelas paham akan keadaan saat ini, meskipun dia gagal membunuh Teguh, dirinya juga tetap akan mendapatkan prestasi besar dengan cukup melaporkan berita ini kepada Dewa Surgawi Adiluhung.
Pantas saja, mau seberapa tinggi alam kekuatan yang dimilikinya, dia tidak akan bisa mengalahkan Teguh.
Mustahil untuk bisa menang melawan seorang yang memiliki Darah Suci.
Sesaat kemudian, Serigala Pelayan Abadi langsung tak sabar untuk segera mengirimkan berita ini kepada Dewa Surgawi Adiluhung.
"Eh?"
Mendengar nada bicara itu, Teguh sudah bisa menerka sesuatu.
Dinilai dari nada bicaranya, tampaknya Darah Suci yang disebutkannya ini termasuk sesuatu yang berharga.
Apalagi saat ini berita kalau di dalam tubuhnya terkandung Darah Suci sudah terungkap, itu berarti nyawa Teguh sedang terancam.