Bab 2044
Sorot pupil mata Teguh seketika menyusut menatap sosok di hadapannya saat ini.
Berhadapan dengan seorang master berkekuatan Dewa Langit Tahap Menengah, Teguh tak berani lengah sedikit pun. Bahkan kalau bukan karena mengeluarkan jurus Sayap Burung Siluman Langit dengan kecepatan tertinggi, dirinya tidak akan berhasil melarikan diri.
Akan tetapi, sudah berusaha sekuat tenaga, Teguh masih saja sulit melepaskan dirinya dari genggaman master satu ini ...
Teguh benar-benar penasaran, bagaimana bisa pria itu berhasil mengejarnya.
"Kenapa?"
Melihat raut wajah kusut Teguh, Serigala Pelayan Abadi itu langsung tersenyum licik dan tampak begitu percaya diri seolah bisa menerka isi pikiran Teguh. "Penasaran ya kenapa aku bisa mengejarmu?"
Teguh membalasnya dengan tatapan tajam.
"Gampang saja."
"Karena Dewa Surgawi Adiluhung sudah memasang 'simbol kuno pelacak' di dalam tubuhmu."
"Dan kami sebagai bawahan Yang Mulia Dewa Surgawi itu sangat peka terhadap simbol kuno semacam ini."
"Mau itu terpaut jarak sejauh puluhan mil sekalipun, kami tetap bisa merasakan keberadaan simbol kuno ini dan bisa segera mengejarnya dengan sangat cepat."
Simbol kuno pelacak!
Teguh langsung sadar, ternyata semua itu terjadi akibat keberadaan simbol kuno itu.
Tepat di saat yang sama.
Teguh refleks mengintip inti tubuhnya untuk memeriksa kondisinya.
Memang patut diacungi jempol, mantra Dewa Surgawi Adiluhung ini sangat mistis. Bahkan sudah diteliti dengan amat rinci dan berulang kali sekalipun, Teguh hanya berhasil menemukan sedikit petunjuk.
Simbol kuno tersebut hanyalah gabungan aliran kekuatan abadi yang mengepul pada Titik Dantian dalam tubuh Teguh. Sedikit pun tak terlihat ada yang aneh. Namun, saat Teguh ingin menyentuhnya, simbol kuno tersebut seolah menghindar.
Teguh pun langsung mencoba mengotak-atik simbol dalam tubuhnya itu.
"Sudahlah, hentikan kegiatan bodohmu itu."
Serigala Pelayan Abadi itu jelas tahu akan apa yang Teguh pikirkan, sehingga dia menyindirnya, "Seorang master berkekuatan Dewa Langit rendahan sepertimu? Mau memecahkan mantra Dewa Surgawi Adiluhung? Mimpi!"
"Ini itu simbol kuno ..."
"Setelah ditanamkan kedalam tubuh, dia akan langsung melekat dalam titik pusat spiritual pada tubuh seseorang. Kecuali kalau kamu memang rela merusak titik pusat spiritualmu sendiri, atau kalau kekuatanmu itu mampu bersanding, mantra ini mungkin akan terpecahkan dengan sendirinya."
"Kamu itu ..."
"Lebih baik nggak usah berontak, dan menyerah saja sana!"
Setelah menjelaskan panjang lebar, merasa dirinya jauh lebih unggul, Serigala Pelayan Abadi itu segera mengerahkan gerakan tiga rangkaian kekuatan abadinya untuk membentuk sebuah Pedang Abadi dan langsung melesatkannya ke arah Teguh.
Ngungg!
Seketika, pancaran sinar pedang menerangi seisi hutan belantara.
Bersamaan dengan energi pedang yang memancarkan pancaran cahaya, seketika seluruh tanaman bersama pepohonan yang tumbuh di dalam hutan terbelah dahsyat menjadi dua belah bagian.
Di tambah lagi, tebasan hebat itu langsung menerjang tepat ke arah Teguh.
Teguh seakan merasakan sebuah hawa hebat yang akan menebasnya hingga terbilah menjadi dua bagian, sungguh terasa liar dan ganas.
Swoosh!
Di sisi lain, sedari awal, Teguh sudah siap melambungkan Tombak Raja Penghancur-nya dengan sekali gerakan tangan untuk menghempaskan serangan tebasan balik.
Klang!
Suara dentuman saling bertabrakan keras, seolah-olah dalam sekejap kedua suara itu kian berlomba meledakkan gelombang suara yang melaju hingga tak tertandingi.
Namun, dalam selayang pandang, suara ledakan dahsyat itu seketika beralih menjadi pemandangan hamparan butiran debu halus.
Bahkan akibat serangan hebat dari sang lawan, Tombak Raja Penghancur dalam genggaman tangan Teguh seakan mulai bergetar.
Sementara itu, di sisi Serigala Pelayan Abadi, pria itu juga tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Kala energi pedang yang dihempaskannya untuk menyerang Teguh itu bertabrakan dengan serangan balik milik Teguh, efek serangan balik itu membuat sekujur tubuhnya menerima dampak hempasan dan berujung membuatnya terguncang dan bersibak darah.
Ugh!
Saking terkejutnya, Serigala Pelayan Abadi itu sampai mengerang kesakitan.
Pedang Tiga Aliran Abadi miliknya ini merupakan salah satu dari kemampuan terbaiknya, setiap ayunan pergerakan pedang itu mengalirkan kekuatan serangan Dewa Langit Tahap Menengah yang amat kuat.
Apabila pedang tersebut digunakan untuk melawan seorang yang berkekuatan Dewa Langit Tahap Awal, kemungkinan hanya dengan satu tebasan tidak berakhir mati dan hanya akan terluka parah.
Sementara, Teguh yang berada di hadapannya ini ...
Ternyata malah mampu melancarkan serangan balik kepadanya, itu berarti kekuatannya sangatlah luar biasa.
"Pantas saja kamu dijadikan buronan oleh Yang Mulia Dewa Surgawi, ternyata kamu memang menarik ya."
Serigala Pelayan Abadi mendengus dingin, lalu kembali mengerahkan tiga aliran energi pedang dan kembali menerjang ke arah Teguh dengan kecepatan tinggi.
Kali ini, pria itu menargetkan kepala Teguh.
"Bagus sekali!"
Usai bertempur di sesi pertama pertarungan, secara garis besar, Teguh sudah cukup memahami alur kekuatannya. Sehingga, dengan Tombak Raja Penghancur dalam genggaman tangannya, Teguh dapat melancarkan strateginya tanpa membiarkan sang lawan mengetahui celah kelemahannya.