NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2043

Selesai mengatakannya, Teguh lalu meneguk setengah dari gelas yang berisikan anggur merah itu. Akan tetapi ... Sang pelayan tak kunjung menyajikan permintaan Teguh. Bahkan para tamu lain tiba-tiba bergegas bangkit berdiri dan meninggalkan penginapan. Seketika itu juga, seisi penginapan seakan dilapisi lapisan udara yang mencekam. Ada yang tidak beres! Teguh seakan dapat mencium aroma yang tidak biasa. Swoosh! Tepat di saat itu juga, salah satu tamu penginapan yang terduduk tepat di seberang Teguh, melemparkan sebuah botol anggur merah kepadanya. "Minumlah." "Minumlah sepuasnya." "Karena ini akan jadi hari terakhir kamu minum anggur merah." Kalimat itu memang terucap dengan santai, tetapi pria itu tampak tersenyum sinis dan nada bicaranya terdengar amat dingin. Niat membunuh! Niat membunuh pria itu bahkan begitu mencuat dan amat terasa! Teguh tidak mengenal siapa pun di Kota Tirtayana, juga tidak bermusuhan dengan siapa pun di kota itu. Dengan begitu, kemungkinannya hanya ada satu. Orang ini adalah master yang dikirim oleh Dewa Surgawi Adiluhung. Tak hanya itu! Dari embusan napasnya yang baru dikerahkannya, tampaknya pria ini adalah seorang Dewa Langit Tahap Menengah yang kuat. Pria ini adalah salah satu dari Sepuluh Pelayan Abadi dengan pemimpin mereka, Hantu Misterius, yang sengaja dikirim oleh Dewa Surgawi Adiluhung. Dia adalah Serigala Pelayan Abadi! Swoosh! Teguh memang tahu akan fakta ini, tetapi pria itu tak sedikit pun merasa buncah. Dibanding panik, pria itu bahkan terlihat tenang sembari menuangkan anggur merah ke dalam gelas hingga penuh. Teguh lalu meneguk habis anggur merah itu sembari menikmati sensasi mencekit di tenggorokannya. "Boleh juga" "Sudah berada di ambang kematian, masih bisa terlihat tenang. Aku suka itu." Walaupun terpaut sejengkal jarak, Serigala Pelayan Abadi mengangkat gelasnya ke arah Teguh, lalu menegukkan segelas anggur merah itu. "Oke ..." "Bersiaplah untuk mati!" Serigala Pelayan Abadi meletakkan gelas kosong di atas meja dan langsung bangkit berdiri. "Bersiap mati?" "Ya, memang sudah waktunya, sih." Teguh tersenyum dan langsung melempar botol anggur merah ke arahnya. Swoosh! Bersamaan dengan itu, Teguh langsung mengerahakan Teknik Bergerak Bebas Alam Semesta dan segera berlari ke arah luar. Seekor serigala ganas yang berkekuatan Dewa Langit Tahap Menengah ... Teguh sama sekali tak berniat untuk bertarung dengannya dan hanya memikirkan untuk segera melarikan diri dari arena pertempuran. Bahkan, Teguh sengaja melarikan diri ke arah yang berlawanan dengan Yuni, untuk menghindari kemungkinan keduanya terjerat dalam perangkap Serigala Pelayan Abadi. "Berani kabur?" Melihat siluet Teguh, Serigala Pelayan Abadi memicingkan kedua matanya. "Kamu itu sudah kutunjuk menjadi mangsaku, kamu pikir masih bisa kabur?" Alasan pria itu menyandang sebutan "Serigala" karena dia memiliki kebengisan dan keganasan layaknya seekor serigala liar! Syuut! Detik berikutnya, Serigala Pelayan Abadi tersebut sudah beralih posisi dan langsung menerjang ke arah Teguh yang sedang melarikan diri. Dalam situasi ini ... Keduanya terlihat bagaikan seekor predator yang tengah mengejar mangsanya yang berusaha melarikan diri, hingga dalam sekejap keduanya sudah berjarak radius kilometer dari tempat penginapan. Teguh tak berani bertindak gegabah. Setelah merasa tidak ada orang yang mengejarnya, dia terus berlari hingga ratusan mil sebelum akhirnya berhenti dan beristirahat sejenak. Saat berniat untuk berbalik, dia bertemu dengan Yuni. Bersamaan dengan itu. Tepat di hadapan lebatnya hutan belantara, tiba-tiba muncul sosok bayangan manusia dengan pancaran aura yang tampak tenang dan berwibawa. Ternyata sosok itu adalah Serigala Pelayan Abadi yang baru saja mereka temui kala berada di penginapan tadi. "Hei, Bocah ..." "Larimu cepat juga ya ..." Pria itu menatap Teguh sembari melayangkan senyuman sinisnya. "Gimana? Sudah capek bermain kejar-kejaran belum?" "Kalau capek, lebih baik istirahat saja, tapi jangan pernah bangun lagi!"

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.