NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2042

Teguh menatapnya, lalu membalas, "Kita 'kan sudah sepakat bayarannya 1.000 batu spiritual tingkat bawah? Mau apa lagi kamu?" "Aku menginginkan ..." David tersenyum licik sembari mengarahkan jarinya ke arah Yuni yang sedari tadi hanya terdiam. "Dia!" "Aku mau dia tinggal dan menemaniku." Seketika sorot mata David penuh akan tatapan licik. "Nggak boleh!" Tanpa pikir dua kali, Teguh langsung menolaknya dengan tegas. "Nggak perlu buru-buru menolakku." "Aku tahu siapa dirimu sebenarnya." Nada suara David terdengar sangat yakin. "Walaupun penampilanmu berubah dengan sihir, dan memakai cadar untuk menyembunyikan identitas, itu justru membuatmu makin terlihat mencurigakan." "Dan kebetulan ..." "Kamu bahkan menggali informasi tentang wilayah kekuasaan Dewa Surgawi Adiluhung dariku, ini sudah cukup untuk disimpulkan bahwa kamu ini target yang sedang diincar oleh Dewa Surgawi Adiluhung." Mengatakan itu, David seolah merasa bangga dengan kecerdasan otaknya. "Heh, sekarang kamu masih berani menolak permintaanku?" "Kalau sampai kamu nggak biarkan dia tinggal dan menetap di sini bersamaku ..." "Maka aku sendiri yang akan turun tangan menangkapmu dan mengantarmu ke hadapan Dewa Surgawi Adiluhung!" Duar! Kala dentuman suara ledakan menggelegar, seketika embusan napas hebat ikut menyebar, mengelilingi area sekitar Teguh dan Yuni. Ternyata David Zahiyan adalah seorang master Dewa Langit Tahap Awal! "Aku nggak berniat melawanmu." "Jangan sampai memaksaku turun tangan." Merasa khawatir kehebohan di depannya akan menarik atensi para master, Teguh segera menarik Yuni dan bersiap untuk beranjak pergi dari sana. "Kamu nggak akan bisa kabur!" David mendengus dingin sembari mengayunkan tangannya, mengerahkan kekuatan abadinya, menghempaskan serangan yang membentuk tembakan binar pedang, tepat ke arah punggung Teguh. Meskipun enggan, kali ini, Teguh benar-benar harus turun tangan. Swoosh! Secepat kilat Teguh menghindari tembakan. Kemudian, sebuah tombak seketika muncul dari telapak tangannya, yang biasa dikenal dengan Tombak Raja Penghancur. "Pandangan Kembali Tombak Raja!" Membalas secara kilat serangan balik, Teguh mengerahkan seluruh kekuatannya. Teguh yang sekarang sudah berbeda, setelah darah murni Klan Burung Siluman Langit berfusi dalam tubuhnya, kecepatan pergerakan tubuh Teguh berubah drastis dan bahkan melampaui kecepatan pergerakan para musuh yang berada dalam tingkatan alam sejajar dengannya. Belum sempat membalas serangan balik, David sudah terserang tepat pada Titik Dantian miliknya. Krak! Dengan badan tombak dalam genggamannya, Teguh memutarkan tangannya ke arah kanan, alhasil, seluruh organ dalam David seakan terpelintir hingga sobek menjadi hamburan kepingan, bahkan meridian tubuhnya pun ikut rusak. "Ka, kamu ..." David tampak heran dan melayangkan tatapan tak percaya ke arah Teguh. "Mustahil, seorang master Dewa Langit Tahap Awal sepertimu, bagaimana bisa memiliki kecepatan secepat ini ..." "Tanyakan langsung pada Raja Neraka." Teguh mendengus dingin, menarik tombaknya dan berbalik. "Argh!" Tubuh David mengalami pendarahan hebat, sampai di saat pria itu hampir terjengkak ke belakang, Teguh langsung menangkapnya dengan satu tangan. Sesaat kemudian, selagi jiwa David yang berada di ambang kematian, Teguh langsung memanfaatkan keadaan dan langsung meluncurkan Teknik Pencarian Jiwa yang dipelajarinya dari Rumah Abadi Surga untuk mengambil kesadaran jiwa David. "Perlukah sampai segitunya?" Teguh perlahan menggelengkan kepalanya, lalu melepaskan tangannya, membiarkan jasad David terkapar tak berdaya di atas tanah. Bahkan sorot matanya masih melotot, jelas terlihat bahwa pria itu baru saja meninggal dengan mata terbuka. Setelah itu, Teguh langsung menyerap kesadaran jiwa David dan seketika sekelibat memori berputar dalam benaknya. Kilatan memori itu memutarkan seputar Kota Gamulang, Benua Amarah, serta Alam Nirwana. Alhasil, berkat memori tersebut, Teguh berhasil mengetahui segalanya. Setelah menghilangkan seluruh ingatan David, Teguh mengambil Cincin Penyimpan Barang David, lalu beranjak menuju ke gurun utara berikutnya bersama Yuni. Kota Gamulang ini tidak termasuk dalam wilayah kekuasaan Dewa Surgawi Adiluhung, beberapa wilayah yang termasuk dalam kekuasaan sang Dewa terletak di wilayah timur. Oleh karena itu, Teguh memilih Kota Tirtayana yang terletak di daerah timur sebagai destinasi berikutnya. Kota Tirtayana merupakan sebuah gurun utara yang makmur. Di dalam kota ini, beredar bergitu banyak batu abadi dan kristal ametis. Jenis media tersebut akan sangat berguna bagi Teguh untuk melarikan diri serta untuk menghapuskan seluruh jejak barang curiannya. Setengah jam pun berlalu. Keduanya akhirnya tiba di Kota Tirtayana. Sesuai kesepakatan, Teguh bertugas mencari penginapan sebagai tempat peristirahatan sementara, sedangkan Yuni bertugas menukarkan batu abadi dan kristal ametis, agar memudahkan keduanya dapat dengan bebas melarikan diri dalam petualangan mereka. Ini semua karena ... Selama memiliki pasokan energi kristal ametis yang cukup, keduanya akan memiliki waktu yang cukup untuk melarikan diri dan otomatis akan mengurangi persenan kemungkinan untuk menjadi target Dewa Surgawi Adiluhung. Di dalam penginapan. Swoosh! Teguh mengambil sebuah botol anggur merah dan menggoyang-goyangkannya, ternyata botol anggur merah itu hanya cukup untuk mengisi satu gelas saja. Kemudian dia berteriak memanggil, "Pelayan, tolong bawa satu botol anggur merah lagi."

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.