NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2033

"Sesepuh, ada yang nggak beres." Murid itu buru-buru melaporkan, "Ruangannya kosong, mereka sudah kabur." "Apa?!" Raut wajah beberapa sesepuh berubah drastis. Ketika masuk, tampak situasi kamar yang kosong. "Masih belum setengah jam. Mereka nggak mungkin lari terlalu jauh, cepat kejar!" "Ini akan memengaruhi Keluarga Zhafiro. Pastikan untuk tangkap mereka!" "Cepat, segera bergerak!" Beberapa sesepuh itu memimpin pasukannya masing-masing dan mengejar ke arah yang berbeda. "Sialan!" umpat Fadli dengan kesal. Dia kemudian berbalik, menuju aula bagian dalam untuk melaporkan hal ini kepada ayahnya, Ferdi. "Wus!" "Wus!" Begitu dia keluar dan berjalan kurang dari lima langkah, tampak dua sosok berkelebat muncul dari kegelapan. Satu orang berada di depannya, sedangkan satunya di belakangnya. Mereka berusaha menghadang Fadil. Ternyata, Teguh dan Yuni baru saja bersembunyi. "Kalian ..." Raut wajah Ferdi berubah drastis dan bersiap untuk berteriak. Namun, sebelum dia sempat berteriak, gerombolan serangga berwarna merah darah muncul di hadapannya. Serangga-serangga yang sangat banyak itu menerjang dan membungkusnya begitu erat. Suara Ferdi pun tersendat di tenggorokan hingga tak bisa keluar sama sekali. Ini adalah serangga beracun yang dikendalikan oleh Teguh. Setelah memasuki Tahap Batara sejati, Teguh menggunakan kekuatan abadi, serta darah suci untuk berkultivasi ke tahap lebih lanjut. Alhasil, sekarang dia dianggap sebagai seorang Dewa Serangga dengan kekuatan yang unik. "Matilah kamu!" Karena sudah menjadi musuh bebuyutannya, Teguh mampu melakukannya tanpa ragu sedikit pun. Fadil pun mati setelah berhasil dikalahkan dengan serangga beracun. Kemudian, Teguh mengambil setetes darah segar milik Fadil dan mengoleskan ke tubuhnya. Langsung saja, penampilannya berubah menyerupai Fadil dengan aura yang serupa. "Yuni..." "Langkah selanjutnya sangatlah penting, jangan sampai ada kesalahan sedikit pun." Teguh memperingatkannya dengan was-was. Sesaat kemudian, mereka berada di luar aula. "Ayah ..." Teguh langsung masuk ke dalam dan menemui Ferdi yang sedang minum teh di singgasana utama. Teguh pun mendekat dan melaporkan, "Kekuatan anak itu sangat hebat." "Ternyata, dia berhasil kabur dari pengepungan milik sesepuh dan pergi bersama pria itu." "Tapi ..." "Sebelum pergi, mereka mendapat beberapa pukulan hebat dari para sesepuh. Jadi, kekuatannya pasti terpengaruh." "Sekarang, para sesepuh sedang mengejar mereka." "Tapi, gerakan wanita itu sangat lincah. Jadi, nggak ada yang berhasil mengejarnya." "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Mendengar penuturan Teguh, raut wajah Ferdi seketika berubah menjadi muram. "Benar-benar nggak nyangka ..." "Mereka masih saja lolos dengan rencana sematang ini." "Teguh adalah incaran Dewa Surga Adiluhung. Identitasnya sangat penting. Kita harus segera menangkapnya, karena ini bakal menentukan kesejahteraan keluarga Zhafiro." "Fadil ..." "Ikuti aku." Ferdi berdiri, kemudian membawa Teguh menuju sebuah ruangan dalam rumah keluarga Zhafiro. Tak lama kemudian, keduanya tiba di sebuah ruang rahasia. "Krak ... kriek ..." Setelah Ferdi membuka ruang rahasia itu, terlihat sebuah sayap raksasa yang menggantung pada patung di hadapannya. Sayapnya kira-kira sepanjang sepuluh langkah. Sayap itu terlihat ganas dan perkasa, dengan warna yang beraneka ragam. Ferdi mengambil sepasang sayap itu dan berkata dengan bangga, "Sepasang sayap ini dibuat dari sayap Siluman Burung Langit." "Setelah disempurnakan dengan proses kultivasi, cukup dengan menambahkan sedikit kekuatan abadi, maka sayap ini bisa langsung dipakai." "Dengan mengepakkan sayap ini sekali saja, kita bisa terbang hingga ratusan atau bahkan ribuan mil. Ini benar-benar harta karun yang luar biasa." "Sekarang ..." Setelah Ferdi menjelaskan dengan singkat, dia memberikan sayap itu kepada Teguh, "Fadil, pakai sepasang sayap ini dan pergilah mengejar dua orang itu. Pastikan kamu kembali dan menangkap mereka." "Tapi, kamu harus ingat!" "Sayap Siluman Burung Langit sangat penting." "Karena rasa dengki para dewa dan juga dendam dari sesama Siluman Burung Langit, semua itu pernah membuat Kleuarga Zhafiro terjebak dalam kondisi yang merugikan." "Jadi ..." "Setelah menangkap mereka, pastikan untuk segera memutuskan kontak dan hapus seluruh jejaknya. Agar nggak ada kecurigaan apa pun."

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.