NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2032

Di sepanjang perjalanan. Sembari mengobrol tanpa pembahasan khusus bersama Ferdi, Teguh diam-diam mengamati budaya dan kehidupan di Alam Nirwana. Tidak lama kemudian, tibalah mereka di rumah Keluarga Zhafiro. "Teguh ..." Ferdi mengajak Teguh masuk ke ruang tamu, "Silakan duduk." "Silakan ..." Teguh pun duduk. Kemudian, belasan pelayan wanita secara berturut-turut menyajikan teh terbaik, buah-buahan, kue-kue kecil, anggur, dan lain-lain. Hal tersebut membuatnya merasa dijamu begitu mewah dan istimewa. Setelah mengobrol sejenak, Ferdi bangkit dan berkata, "Teguh, aku akan mengobati luka anakku, jadi aku harus pergi dulu." Setelah keluar dari ruang tamu, Ferdi bertemu dengan sekelompok sesepuh. "Kalian ..." "Berjagalah setiap saat, pastikan untuk menangkap dua orang itu." Pada saat ini, kekejaman tampak jelas pada diri Ferdi. "Kepala Keluarga ..." Salah satu dari para sesepuh itu pun bertanya, "Kalau memang ingin menangkap penjahat itu, kenapa harus repot-repot begini?" Para sesepuh dan murid inti keluarga juga memiliki keraguan yang sama. Ferdi sedikit menyipitkan matanya, "Pemuda ini sangat kuat, meskipun hanya berada pada Tahap Batara tingkat menengah, kekuatannya sangat hebat saat bertempur." "Kalau sampai bertempur habis-habisan ..." "Mungkin dia bisa memusnahkan semua keluargaku." "Jadi, sepertinya lebih baik menipunya untuk datang ke sini dulu, dengan begitu akan mudah untuk menangkapnya. Kita pasti akan mendapatkan harga yang mahal kalau bisa melakukannya dengan baik." "Ini adalah cara terbaik." Setelah mendengar penjelasannya, para sesepuh itu pun mengangguk dengan penuh keyakinan. Itu memang benar. Dengan cara ini, setidaknya takkan menimbulkan korban jiwa. "Kepala Keluarga, aku akan segera menyiapkan diri untuk menangkap penjahat itu malam ini." "Pergilah." Di dalam ruang tamu. Teguh dan Yuni terus-menerus dibujuk untuk minum hingga mabuk berat dan tak mampu berbicara dengan jelas. Setelah itu ... Di bawah bimbingan pelayan, keduanya pun masuk ke kamar untuk beristirahat. Melihat Teguh yang mabuk berat, mata pelayan itu berkilat dingin, kemudian bergegas pergi. Setelah sang pelayan pergi, Teguh buru-buru menahan Yuni yang hendak bangkit dan pergi ke ruangan lain, "Yuni, jangan pergi." "Kita bakal berada satu kamar malam ini." Yuni merasa kebingungan sekaligus terkejut, wajahnya pun seketika merona, "Apa ... apa maksudmu?" Teguh segera berkata, "Pelankan suaramu!" "Apa kamu nggak merasa aneh dengan antusias mereka tadi? Ada yang nggak beres di sini!" "Tetaplah berada di kamar yang sama denganku. Kalau ada apa-apa, kita bisa saling menjaga." Suasana menjadi hening seketika. Malam itu, angin berembus sangat kencang. Bulan yang bersinar, tampak begitu kesepian. Sesekali, awan hitam terlihat melintas, menambah kegelapan malam dan memberikan perasaan seram yang sulit diungkapkan. Di rumah Keluarga Zhafiro, Kota Daunara. Ketika seluruh kota menjadi sunyi, tempat ini justru dipadati banyak orang. Di bawah perintah sang kepala keluarga, Ferdi. Sekelompok sesepuh beserta para murid elite berdatangan ke depan pintu kamar Teguh. "Syut ..." Lima orang sesepuh berdiri di lima sudut ruangan. Mereka bekerja sama membentuk sebuah penghalang kecil untuk mencegah Teguh dan Yuni agar tak bisa melarikan diri. Teguh adalah sosok yang ingin ditangkap oleh Dewa Surgawi Adiluhung. Keluarga Zhafiro pun berinisiatif untuk mengambil kesempatan ini dan menangkap Teguh dalam sekali gerak. Kemudian, mereka akan pergi ke Istana Surgawi Adiluhung untuk menerima hadiahnya. Selama hal ini bisa diselesaikan, Keluarga Zhafiro pasti bisa mengambil hati Dewa Surgawi Adiluhung dengan mudahnya. Setelah itu, mereka akan terkenal hebat di Alam Nirwana dan menjadi keluarga yang sangat dihormati di dunia dewa. Hal itulah yang membuat Ferdi rela bersikap rendah hari di luar kota, bahkan sampai menampar Fadil dengan keras Setelah semua persiapannya selesai. Sekelompok orang langsung mendobrak pintu dan menerobos masuk. Namun ... Raut wajah para murid elite seketika berubah ketika melihat apa yang ada di hadapan mereka. Karena ... Ruangan itu kosong. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Teguh dan Rina.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.