Bab 1107
Pukulan demi pukulan mendarat di tubuh lawannya dengan keras. Suaranya bagaikan guntur yang menggelegar.
Tamparan demi tamparan diayunkan dengan segenap kekuatan. Tenaganya yang kuat bagaikan gunung yang runtuh.
Di bawah sana, para penonton menyaksikan pertarungan ini dengan napas tertahan, tak berani berkedip atau sekadar menarik napas.
Semua fokus pada pertarungan Noah dan Teguh.
Sementara itu, di barat daya Gunung Kemala.
Gua Raja Serigala Putih.
Pak Yudha dan Iblis Jivan masuk dengan beriringan. Begitu masuk, mereka langsung menemukan formasi tulang yang aneh, yang Teguh anggap sangat janggal hari itu.
Di sini!
Adalah pintu masuk dari tempat penyegelan Iblis Ular.
Selama bertahun-tahun ini, Raja Serigala Putih tak pernah berhenti menyerap energi darah Iblis Ular. Hal itu perlahan mulai membuka sedikit kesadarannya hingga memiliki kekuatan di Alam Kaisar Kultivasi.
"Pak Yudha ..."
Iblis Jivan menatap pintu masuk segel dengan ekspresi campur aduk.
Antara gembira dan ragu.
Antara berh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda