Bab 395
Ketika mobil berhenti di Komunitas Anggrek di Kota Dimar, Giany keluar lebih dulu dan mengulurkan tangan untuk membantu Walace.
Namun tangan Walace melengkung seolah terbakar sesuatu.
Giany terdiam dan berkata dalam hati, 'Tadi kamu masih berpegangan tangan di mobil dan sekarang setelah sadar malah nggak suka.'
Giany mundur beberapa langkah dan memberi isyarat kepada orang lain di Komunitas Anggrek untuk membantu Walace.
Walace dibantu keluar dari mobil, masih memegang bunga plum.
Hati Giany tiba-tiba luluh. Karena Walace memiliki selera yang sama dengan Zane, lupakan saja.
"Pak Walace, aku akan pulang dulu. Jangan lupa minum obatmu dan jangan buat kondisimu semakin parah."
"Iya."
Walace didorong masuk tanpa menoleh ke belakang.
Giany tidak ingin tinggal di sini untuk melihat raut wajah Walace, jadi dia keluar saja.
Sulit menemukan taksi di tempat ini.
Setelah beberapa saat, sebuah mobil melaju keluar dari Komunitas Anggrek dan bilang akan mengantarnya kembali.
Giany tidak menolak. Lag

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda