Bab 394
Dalam pandangan Walace, sebuah sosok langsing semakin mendekat. Karena dunia penuh tetesan air, warna merah di tangan wanita itu terlihat sangat mencolok.
Setelah masuk ke dalam mobil, Giany mengibaskan air di rambut dulu.
Kemudian Giany menutup pintu mobil dan menyerahkan bunga plum yang telah dipetiknya.
Walace tidak mengambilnya, melainkan mengamati tetesan air yang menempel di kelopak bunga.
Giany mengira Walace takut dingin, jadi dia mengangkat tangan untuk menyingkirkan tetesan air, tetapi malah mendengar pria itu bertanya, "Bagaimana kalau pohon ini ada pemiliknya?"
Giany tanpa sadar menjawab, "Ini kupetik dan kuberikan kepadamu. Sekarang kamulah pemiliknya."
Walace hendak mengulurkan tangan, tetapi telapak tangannya langsung mengepal dan urat-urat di punggung tangan menegang begitu mendengar ini.
Giany hanya mengatakan ini sambil lalu, tetapi setelah melihat raut wajah Walace agak aneh, dia buru-buru bertanya, "Ada apa?"
Dia menunduk dan bersenandung, kemudian mengambil bunga p

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda