Bab 1635 Masalah Terbesar
Clifford berkata, “Ini bukan masalah yang besar. Jika perlu, kita dapat memulai kembali dari awal. Pada saat itu kita tidak memiliki materi yang cukup dan bahkan kita juga tidak memiliki apa-apa. Meskipun demikian, kita telah berhasil keluar dari konflik yang kita hadapi di kancah dunia internasional dan mencapai penghargaan yang membawa nama baik organisasi kita. Meskipun kita bisa melawan para Transenden itu, aku tahu bahwa Istana Kerajaan bukanlah organisasi yang lemah. Kekuatan yang kita miliki saat ini jauh lebih unggul daripada yang sebelumnya.”
"Kau benar sekali." Tyr tersenyum dan mengangguk padanya.
“Organisasi kita saat ini telah memasuki arena dunia seni bela diri kuno. Kondisi yang kita hadapi juga sama seperti pertama kali kita menginjakkan kaki di wilayah Rayne, tetapi saat ini kita sudah menguasai lebih banyak jurus daripada sebelumnya. Namun, aku masih berharap bahwa kalian harus mengerti bahwa masalah ini tidak boleh kalian anggap remeh. Tantangan yang akan kita hadapi di masa depan akan jauh lebih sulit daripada Shadow Totem di masa yang lalu. Istana Regal harus mendapatkan lebih dari sekadar batu pijakan di dunia seni bela diri kuno Kerajaan Surgawi. Aku sendiri yang akan memimpin organisasi ini untuk sampai di puncak kesuksesan.”
Tyr berkata dengan wajahnya yang serius, “Aku tidak ingin melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Dunia Kedua dan SHIELD telah mengusir kita dari wilayah Rayne sebelumnya. Ketika kita berencana untuk kembali ke Kerajaan Surgawi, kita perlu mendapatkan izin dari anggota Six Doors, Pasukan Naga, dan Kredo dari dunia seni bela diri kuno. Apa yang aku inginkan untuk masa depan organisasi ini adalah agar kita dapat berdiri tegak ke mana pun kita pergi sebagai anggota Istana Kerajaan.”
Semua orang yang hadir didalam ruang konferensi mulai diliputi perasaan emosional, terbukti dengan mata mereka yang memerah. Tyr telah menyalakan kembali gairah mereka sekali lagi.
“Hari ini, kekuatan keseluruhan organisasi kita tidak akan lemah bahkan jika kekuatan kita harus diadu dengan dunia seni bela diri kuno dari Kerajaan Surgawi,” ucap Jim.
“Selain itu, atasan kita telah berhasil memasuki Alam Transformasi. Jika seseorang masuk kedalam alam transformasi maka orang itu telah dianggap sebagai prajurit yang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dan berada di urutan paling tertinggi dari piramida persilatan, baik di dunia seni bela diri kuno atau bahkan di Dunia Kedua. Begitu sebuah organisasi memiliki seorang pejuang yang telah berhasil memasuki Alam Transformasi, status keseluruhan dari organisasi itu akan berubah secara drastis.”
Tyr langsung setuju dengan pendapat Jim. “Pejuang dari Alam Transformasi memang memiliki posisi vital di dunia seni bela diri kuno, tapi aku tidak ingin diriku menjadi satu-satunya orang yang bisa memasuki Alam Transformasi.”
Tyr mengarahkan pandangannya ke semua orang yang ada didalam ruangan itu, “Kalian semua adalah pejuang elit dan transenden terkuat yang pernah aku miiki! Kalian semua sangat berbakat dalam seni bela diri! Jadi, aku minta kepada kalian semua untuk meningkatkan lagi kemampuan yang kalian miliki dan mengejar tujuan untuk dapat melampaui Alam Transformasi! Kalian semua harus berjuang untuk memperkuat organisasi kita.”
“Bahkan pejuang transenden pun memiliki peringkat yang sangat berbeda. Di antara para transenden yang ada, beberapa dari kalian telah berhasil mencapai puncak keberhasilan. Alam Transformasi akan menjadi langkah selanjutnya untuk kalian lalui.”
Clifford bertanya, “Tapi Bos, apakah jarak yang ditempuh antara Alam Transformasi dan Transenden itu sangat jauh. Bagaimana kita bisa memasuki Alam Transformasi?”
Tyr tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena dia sendiri tidak tahu bagaimana bisa memasuki Alam Transformasi.
Cara untuk memasuki alam itu juga sangat berbeda dari yang lainnya. Ketika dia bertarung melawan Andraste, dia menggunakan kekuatan dari darah mengamuk yang ada didalam tubuhnya untuk memaksa masuk kedalam Alam Transformasi. Kemudian dia mendapatkan setengah dari warisan ilmu Pedang, yang memungkinkan dia untuk menstabilkan kekuatan tempurnya di Alam Transformasi.
Atau dengan kata lain dia telah menjadi seorang transenden dari Alam Transformasi dengan cara yang sangat membingungkan. Sebelumnya, dia juga belum pernah mendengar tentang dunia ini.
Tyr tampak merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Teruslah berlatih! Mungkin suatu hari nanti kau akan mencapai alam transformasi jika kau dapat melatih teknik kultivasi secara konsisten.”
Para anggota yang lainnya tampak tercengang.
Tyr dengan cepat menambahkan, “Saat ini, kita harus membiasakan diri untuk bertempur dengan dunia seni bela diri kuno. Kita harus bersiap dengan segala cara apapun untuk dapat memulai semua jenis pertempuran, sama seperti sebelumnya, setelah itu kita akan terbiasa dengan pola seperti ini.”
“Namun, teknik yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan tempur kita sangat berbeda dari metode sebelumnya. Mungkin dulu kita masih bisa menggunakan kemampuan berkultivasi, tetapi akhir-akhir ini, fisik semua orang yang ada di Istana Kerajaan telah terkuras habis. Menembus batasan tubuh seseorang bukan pilihan yang berharga bagi kita.” Jim menjelaskan.
“Hal terpenting yang kita butuhkan saat ini adalah teknik kultivasi jika kita ingin meningkatkan kemampuan tempur kita. Namun, Bos, teknik yang kita miliki saat ini berasal dari Empat Keluarga Kerajaan Mulia, yang pernah kau berikan kepada kita. Dan saat ini hampir dari separuh dar anggota kita telah sepenuhnya menguasai teknik kultivasi ini. Jika kita ingin terus berlatih, maka kita perlu menemukan teknik kultivasi yang lebih baik dan lebih kuat dari yang sebelumnya.”
"Zab tua benar." Juan mengangguk dan setuju, “Organisasi kita telah berkembang menjadi organisasi Transenden, tetapi kita tidak memiliki latar belakang yang mendalam dengan teknik seperti ini. Kau sudah lama tinggal di Kerajaan Surgawi, Bos. Di mana kau bisa mendapatkan teknik kultivasi, senjata, atau ramuan yang bisa meningkatkan kemampuan kita. Jika itu masalahnya, mengapa kita tidak pergi ke sana dan merampok mereka?”
Tentu saja, itu adalah sebuah masalah yang besar. Istana Regal baru saja kembali beberapa hari yang lalu, namun tampaknya mereka sudah menghadapi masalah yang cukup pelik. Pulau Komodo memang sangat ideal untuk melakukan pengembangan teknik kultivasi, tetapi tanpa keterampilan yang tepat, maka semuanya akan menjadi sia-sia.
Tetapi di mana Tyr harus mencari jurus teknik kultivasi seperti itu untuk Istana Kerajaan?
Haruskah mereka merampoknya dari seseorang seperti yang diusulkan oleh Juan? Bahkan jika mereka akan merampok kitab seseorang, mereka harus menemukan target yang tepat. Tyr hanya mengerti sedikit tentang dunia seni bela diri kuno. Dia tidak tahu ke mana dia harus pergi jika dia bermaksud untuk mencuri ilmu itu.
***
Saat itu, sekitar satu kilometer di luar pulau Komodo. Terdapat sebuah perahu nelayan yang perlahan mulai bergerak mendekati pulau.
"Lihat! Mengapa ada perahu yang mendekati pulau itu?”
Pada saat ini, dua anggota Istana Kerajaan yang bertugas menjaga dermaga tampak terkejut ketika mereka menatap sebuah perahu nelayan yang mendekati mereka.
Dua anggota Istana Regal yang sedang bertugas menjaga dermaga saat itu juga terkejut ketika melihat perahu nelayan itu mendekat.
“Seharusnya tidak seperti ini! Bukankah agen dari Six Doors menyatakan bahwa daerah ini jauh dan terpencil? Tidak mungkin orang akan datang ke sini.”
"Mungkinkah itu salah satu dari kapal nelayan terdekat?"
"Tidak mungkin! Kami telah dikelilingi oleh ratusan kilometer pegunungan terpencil. Bagaimana bisa ada perahu nelayan yang dapat berlayar jauh ke tempat ini?”
"Apakah mungkin para pengunjung ini memiliki niat yang jahat?"
“Bung, maju dan beri tahu kepada Raja Istana! Kita semua akan bersiap untuk melakukan pertempuran.” Anggota Istana Regal yang ditempatkan di sana mulai merasa tegang.
"Oke!"
Perahu nelayan terus mendekat pulau. Semakin dekat, semakin terlihat dengan jelas situasi yang tampak dari isi perahu itu bagi anggota Istana Kerajaan.
Perahu nelayan itu tampak aneh, bentuknya tidak sama dengan perahu yang lainnya. Bagian atas perahu telah diselubungi kain hitam yang besar. Tidak ada nelayan di atas geladak, hanya ada seorang pria berusia tiga puluhan yang berpakaian putih berdiri di sana. Wajahnya sangat tampan, dengan penampilan karakternya yang mirip dengan pendekar yang berada di buku komik. Pria itu membawa kotak pedang di punggungnya. Kotak itu telah dirancang dengan gaya yang sangat kuno.
Tyr pasti akan terkejut jika dia berada di area dermaga. Orang ini tidak lain adalah teman lamanya yaitu pria berbaju putih, pria yang telah berada di sisinya di makam Pahlawan Pedang yang telah melewati suka dan duka.
"Siapa kau? Mengapa kau berlayar sangat cepat. Ini adalah zona larangan masuk.” Beberapa anggota Istana Kerajaan bersiap untuk melakukan pertempuran dan mengeluarkan peringatan kepada sosok pria berbaju putih yang tengah berdiri di atas kapal.
Sebaliknya, laki-laki itu bergeming, tetapi terus berjalan hingga jaraknya kurang dari tujuh atau delapan meter dari bibir pantai.
Angin sepoi-sepoi terus bertiup saat sosoknya yang tampan berdiri di atas geladak. Memberikan kesan keindahan yang tak tertandingi. Meskipun dia tidak memancarkan aura yang sadis, hanya dengan melihatnya saja sepertinya sudah cukup untuk membuat semua orang menjauh.