NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1621 Mengunjungi Andusk Dragoon

Sebenarnya, ada perasaan dendam yang mendalam antara Tyr Summers dan Andusk Dragoon. Bagaimanapun juga, Tyr telah membunuh putranya dengan sadis. Setelah menjalani serangkain peristiwa yang melelahkan, keduanya mulai mengubur permasalahan dalam-dalam. Terlebih lagi, putra Andusk, Pendragon, adalah sosok pria yang sangat kejam. Jika Tyr tidak membunuh Pendragon pada saat itu, mungkin suatu hari nanti Andusk yang akan menyingkirkan putranya yang pemberontak itu dengan tangannya sendiri. “Raja Summers, aku tidak tahu apa yang telah membawamu ke sini. Kehadiranmu merupakan suatu kehormatan bagiku.” Melihat Tyr masuk ke dalam kediamannya, Andusk mulai mengeluarkan sanjungannya. Meskipun dia dan Tyr tidak lagi bermusuhan, namun sepertinya masih terlihat dengan jelas bahwa kedua pria itu masih menyimpan perasaan yang mengganjal di dalam hati mereka masing-masing. Tyr telah melakukan semuanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagaimanapun juga, dia memiliki hubungan yang sangat mendalam dengan Six Doors alias Organisasi Enam Pintu dan juga Dragon Squad alias Pasukan Naga. Saat ini Istana Regal harus kembali ke Kerajaan Surgawi, dia harus mengunjungi tokoh-tokoh lokal yang memiliki pengaruh tinggi disana. "Tuan Dragoon kau memang sosok pria yang sangat luar biasa." Tyr memberi hormat pada Andusk dan menyapanya dengan ramah, “Mohon maaf karena hari ini aku telah mengganggu waktumu. Aku harap Tuan Dragoon dapat memahami atas ketidaknyamanan ini. ” "Kau terlalu menyanjungku." Andusk tersenyum lebar. Kemudian, dia memerintahkan kepada pelayan rumah untuk membuatkan dua cangkir teh dan meletakkannya di atas meja batu yang ada di sebelahnya. “Pastinya kau sudah menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk bisa sampai ke sini. Ayo sekarang, duduklah, dan minum tehnya.” Tyr tidak menolaknya dan segera duduk di salah satu kursi yang sudah tersedia. Dia mengambil salah satu cangkir teh dan mulai menyesapnya. "Tuan Dragoon, aku rasa kau sudah mengetahui tentang kunjunganku pada hari ini, ‘kan?" "Tentu saja." Andusk tidak ingin mempersulit keadaan Tyr, dia juga tidak ingin berdiam diri terlalu lama. Dan memutuskan untuk berbicara langsung ke inti permasalahan. “Berita mengenai konflik yang dihadapi oleh Istana Regal beberapa waktu yang lalu di luar negeri telah diketahui secara luas oleh semua orang. Bahkan baru-baru ini, organisasimu telah berubah menjadi sebuah organisasi Transenden. Itu tidak lagi ada hubungannya dengan organisasi kami Six Doors.” ucap Andusk. “Memang benar, setelah Istana Kerajaan berubah menjadi organisasi Transenden, aku wajib memberitahukan tentang situasi ini kepada Pasukan Naga. Tapi, karena aku ingin mengembalikan organisasi ini ke Kerajaan Surgawi, maka aku harus mengunjungi semua tokoh-tokoh penting yang sangat berpengaruh.” Tawa Andusk terdengar sangat keras dan pria itu berusaha menggodanya, “Raja Summers, apa yang kau bicarakan? Saat ini, seluruh komunitas seni bela diri Kerajaan Surgawi sudah menganggapmu sebagai tokoh yang paling berpengaruh. Jika kau ingin mengembalikan Istana Kerajaan ke Kerajaan Surgawi, apakah kami memiliki hak untuk memutuskan?” “Tetap saja, Raja Summers, kembalinya organisasimu ke Kerajaan Surgawi itu diluar kuasa kami dan juga nilai-nilai hukum yang dijunjung tinggi oleh komunitas seni bela diri. Kau juga harus bertemu dengan Pasukan Naga dan dunia seni bela diri kuno.” “Aku sangat menyadari akan hal ini.” Tyr mengangguk. “Aku akan menangani semua ini, satu per satu. Aku pasti akan mengunjungi Kaisar Perang, senior Pasukan Naga, untuk membicarakan masalah ini. “Dalam perjalanan tadi, aku juga sudah mencoba untuk menghubungi Naga Hijau dan Black Turtle dari Pasukan Naga. Namun mereka tidak menjawab teleponku. Aku tidak tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi. Aku tidak tahu di mana letak markas Pasukan Naga, untuk itu aku datang menemuimu.” Andusk hanya bisa tersenyum dan menjawab, "Raja Summers, kali ini Kau telah memilih orang yang salah untuk dikunjungi." "Apakah benar begitu?" Tyr hanya bisa terdiam. “Baik Six Doors maupun Pasukan Naga dibawahi oleh pihak yang berwenang di negara ini, dan kami juga berasal dari dua departemen independen karena kami memiliki peringkat yang berbeda. Juga, Pasukan Naga merupakan pasukan yang sangat misterius, bahkan aku sendiri tidak tahu di mana keberadaan markas mereka. Tapi, jika kau ingin menemukan Kaisar Perang, Kau bisa pergi menemui keluarga Regulus. Celia pasti tahu di mana keberadaan kakeknya saat ini.” Andusk memberikan penjelasan. “Oh, ide bagus!” Tyr menampar dahinya dengan keras dan pria itu tampak sedang bersandiwara sepertinya sesuatu telah muncul secara tiba-tiba di dalam benaknya. Sebenarnya, Tyr tahu bahwa dia memang harus segera berkunjung menemui keluarga Regulus. Namun, dia harus menyelesaikan segala sesuatunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini sudah dia pikirkan sejak lama. “Terima kasih karena sudah mengingatkanku.” Tyr memberikan rasa hormatnya. Andusk menyipitkan matanya dan berkata, “Raja Summers, sebaiknya kau hentikan kepura-puraan mu ini. Kau lihat sendiri, kalau kita sudah terjebak dalam situasi yang sangat tidak kondusif. Aku tidak akan menahanmu lebih lama lagi di sini.” Andusk dapat membaca situasi yang terjadi dengan cukup mudah. Dia tidak menyembunyikan perasaannya sama sekali dan dengan cepat dia mengusir Tyr untuk segera angkat kaki dari kediamannya. Tyr juga tidak pernah punya niat untuk tinggal lebih lama di sini. Bagaimanapun juga, dia memang telah membunuh putranya. Terlepas dari apakah masalah itu sudah dianggap selesai atau belum, perasaan bersalah itu memang masih ada. Tyr memutuskan untuk segera berdiri dan memberi hormat pada Andusk dan berkata, "Jika situasinya seperti ini, Tuan Dragoon, aku akan pergi sekarang juga." "Haruskah aku mengantarmu untuk keluar dari rumah ini?" Andusk menatap Tyr dengan penuh arti. Tyr hanya tertawa pelan. “Tidak usah repot dengan semua itu. Aku tidak ingin mengganggumu.” Setelah itu, Tyr bangkit dan meninggalkan halaman. Tujuan dari kunjungan itu sebenarnya cukup sederhana. Dia hanya ingin menyapa Andusk dan memberitahunya bahwa Istana Regal akan segera kembali ke Kerajaan Surgawi. Apakah lelaki tua itu bersedia atau tidak, itu tidak jadi masalah baginya. Lagi pula, pada dasarnya, Tyr tidak membutuhkan persetujuan apa pun darinya. Setelah Tyr meninggalkan perkebunan, dia bergegas memanggil taksi. Menuju ke rumah keluarga Regulus yang berada di Ibukota Kekaisaran. “Raja Summers, kau ada di sini. Aku sudah lama menunggu kehadiranmu.” Saat Tyr turun dari mobil yang ditumpangi, seorang pemuda tampak berjalan keluar menyambutnya di depan pintu gerbang kediaman keluarga Regulus. Melihat penampilannya, tampaknya pemuda itu berasal dari salah satu anggota keluarga Regulus. Tyr merasa situasinya tampak sedikit aneh. Orang ini mengatakan bahwa dia telah menunggunya untuk waktu yang cukup lama. Tapi bagaimana orang ini tahu bahwa dia akan datang pada hari ini? "Dan kau?" Tyr memandang pemuda itu dengan rasa curiga. Pemuda itu menjawab, “Raja Summers, nama saya adalah Seve Regulus. Saya adalah adik laki-laki dari Celia Regulus. Kakak saya bilang bahwa anda akan datang hari ini dan secara khusus meminta saya untuk menyiapkan anggur dan makanan untuk menyambut kedatangan anda. Silakan ikuti saya, Raja Summers.” "Tunggu..." Tyr tidak langsung mengikuti Seve ke dalam rumah tetapi dia justru memanggilnya, “Kedatanganku ke sini untuk bertemu dengan saudara perempuanmu. Di mana dia sekarang? Dan bagaimana dia tahu aku akan datang hari ini?” Seve menjawab, “Kakakku sedang ada urusan, dan sejak kemarin dia masih ada di luar kota, jadi secara khusus dia telah memintaku untuk menyambut kedatanganmu.” "Ke mana dia pergi?" tanya Tyr. Seve menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Dia selalu melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya. Aku tidak tahu ke mana dia pergi. Raja Summers, kau pasti telah melalui perjalanan yang sangat melelahkan untuk bisa sampai disini. Ayo kita harus segera masuk dan menyantap hidangan yang sudah disediakan.” Tyr masih belum juga bergerak masuk. “Seve, apakah kau tahu di mana markas besar Pasukan Naga kakekmu itu? Atau lebih tepatnya, apakah kau tahu di mana kakekmu saat ini?” tanya Tyr. Seve hanya tersenyum t malu dan menjawab, “Raja Summers, kau tidak boleh bertanya seperti itu. Meskipun kakekku adalah seorang Penguasa dari Pasukan Naga, departemen itu bukan milik keluarga Regulus. Organisasi kuat semacam itu bukanlah sesuatu yang bisa dibicarakan oleh orang seperti kita.” “Bilang saja kau tidak tahu.” Tyr sedikit mengelabuinya. “Aku tidak bisa menghubungi ponsel kakakmu. Apa kau punya nomor telepon lain?” "Tidak." Seve hanya menggelengkan kepalanya. "Baiklah." Tyr mengangkat bahunya. "Kalau begitu, aku harus pergi sekarang." Seve hanya bisa terdiam. "Apakah kau tidak ingin masuk dulu?" "Lupakan saja." Tyr menggelengkan kepalanya sambil berbalik. “Aku tidak lapar! Lagi pula kenapa aku harus masuk kedalam rumahmu dan menyantap hidangan?”

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.