Bab 1622 Perlindungan Yang Luar Biasa
Jujur, sebenarnya Tyr tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Dia merasa sedikit kehilangan arah.
Ponsel dari Green Dragon alias Naga Hijau dan Black Turtle tidak dapat dihubungi. Celia Regulus juga tidak mengangkat teleponnya. Secara khusus Tyr juga turut mengunjungi keluarga Regulus, namun Celia telah mengirim kakaknya untuk menyambut kedatangannya. Sulit untuk mengatakan kecurigaannya seluruh insiden itu.
"Mengapa aku merasa bahwa orang-orang ini sepertinya memang sengaja menghindariku?"
Tyr hanya bisa menarik napasnya dalam-dalam. Dia baru tersadar jika upayanya untuk mengembalikan Istana Kerajaan kembali ke akarnya tidak semudah yang dibayangkannya. 'Apa sebenarnya maksud dari semua ini?' gumam Tyr.
Saat itu, sebuah Ferrari merah berhenti di depan Tyr. Jendela kendaraan diturunkan, dan wajah yang dikenalnya mengintip dari dalam.
"Kakak Tyr, masuklah ke dalam mobil."
“Ynes, kenapa kau ada di sini?”
“Aku sengaja datang ke sini untuk menjemputmu,” Ynes Alroy mencoba menjelaskan sambil tersenyum.
Tyr tampak bingung. "Bagaimana kau bisa tahu aku ada di sini?"
“Ayo masuklah ke dalam mobil. Kita bisa membicarakannya nanti.”
Saat pintu mobil terbuka, Tyr masuk ke dalam kendaraan. Ynes menginjak pedal gasnya dengan kencang, dan mobil sport itu tiba-tiba melesat ke depan seperti anak panah yang melambung tajam.
“Kakek memintaku datang ke sini untuk menjemputmu,” ucap Ynes kepada Tyr sambil mengemudi.
‘Bahkan Kakek telah mengetahui kedatanganku kesini? Ini sangat aneh,’ gumam Tyr.
Ynes bertanya, “Kakak Tyr, aku dengar bahwa Istana Kerajaanmu akan kembali ke Kerajaan Surgawi? Permasalahan yang telah kalian hadapi di luar negeri beberapa waktu yang lalu sangat mengagumkan! Bisakah kau ceritakan lebih banyak lagi tentang kisah Istana Kerajaan di wilayah Rayne? Mengapa tiba-tiba kau menyerang, menghabisi begitu banyak organisasi internasional hingga menyebabkan pertumpahan darah?”
Karakter Ynes memang mirip dengan laki-laki. Dia selalu membayangkan dirinya turut berada di dalam komunitas seni bela diri yang penuh dengan pertumpahan darah.
Tyr tidak perlu repot-repot menjelaskan banyak hal kepada gadis kecil ini. Dia hanya menyandarkan kepalanya di belakang kursi mobil dan merasakan sesak di dalam dadanya.
Pada saat Ynes tiba di rumah keluarga Alroy, hari sudah hampir menjelang sore. Tyr belum menyantap makanan apa pun sampai dengan saat itu. Perutnya terasa keroncongan.
Keduanya mulai memasuki istana keluarga kekaisaran Alroy satu per satu. Ketika mereka melewati Tyr, mereka langsung menyambutnya dengan penuh hormat. faktanya, mereka semua memang sudah mengenal sosok Tyr. Beberapa orang memanggil Tyr dengan sebutan tuan muda, dan yang lain memanggilnya sebagai Raja Summers.
"Tyr, kau sudah tiba di sini."
Saat itu, Leonardo Alroy berjalan menuju Tyr bersama Abel Alroy.
"Paman," sapa Tyr.
“Kakekmu sedang menunggumu di ruang makan. Ini sudah lewat tengah hari, dan kau belum makan juga. Cepat temui dia sekarang juga.”
“Hm.” Tyr mengangguk dan pergi menuju ke ruang makan. Ynes berniat untuk mengikutinya juga namun Leonardo langsung menegurnya, “Ynes, kenapa kau mengikutinya? Berhenti di sana."
Ynes menjulurkan lidahnya pada Leonardo, "Ayah, aku juga ingin makan siang bersama kalian."
“Pergi ke ruang makan. Kakekmu sedang menunggu Tyr di sana. Sebaiknya kau menjauh dari tempat ini, aku takut nanti kau akan mengacaukan segalanya.” Meskipun gadis ini tipe wanita pemberontak, tapi dia masih memiliki perasaan takut pada ayahnya apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.
Pada akhirnya, Ynes tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Dia terpaksa mundur ke samping sementara Tyr berjalan menuju ke ruang makan sendirian.
Pada saat ini, Dalton telah menyiapkan segala macam sajian layaknya seperti sebuah pesta penyambutan. Sebelum Tyr tiba, lelaki tua itu telah menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri dan segera mencicipinya. Dia bahkan telah mengeluarkan sebotol anggur premium yang telah disimpannya selama bertahun-tahun.
"Kakek." Tyr mendekati Dalton.
"Kau sudah tiba di sini. Kemarilah dan duduklah nak.” Dalton tersenyum sambil menatap wajah Tyr. Saat pria tua itu bertemu dengan cucunya dia langsung segera menyapanya dan mendesak Tyr untuk duduk. “Kau pasti sudah sangat kelaparan. Cepat, duduklah dan habiskan sajian ini.”
Tyr sedang tidak ingin berpesta. Dia belum selesai mengurus barang-barangnya. Namun untuk menghargai usaha dari sang kakek, akhirnya Tyr mulai mengambil peralatan makan dan menerima segelas anggur yang diserahkan oleh Dalton.
“Bagaimana Kakek tahu bahwa aku akan datang hari ini? Lalu mengapa aku merasa bahwa semua orang telah berubah menjadi peramal yang dapat memprediksi kedatanganku kembali ke Imperial Capital City?
"Hah? Apakah memang benar begitu? Hahahahaha!”
Ketika Dalton mendengar Tyr menyampaikan hal ini, tawanya terdengar nyaring. “Kita tidak bisa melihat masa depan. Sulit bagi kita untuk tidak mengetahuinya. Hanya saja dampak dari apa yang telah dilakukan oleh Istana Kerajaanmu beberapa waktu yang lalu sangatlah besar. Dunia Kedua telah mulai menunjukkan kekuasaannya di luar negeri, yang berarti era baru akan segera datang.”
Raut wajah Tyr berubah menjadi lebih serius. Dia bertanya, "Kakek, apa yang kau maksud dengan era baru?".
“Sejak perubahan yang terjadi dalam perkembangan teknologi selama satu abad terakhir, produksi besar-besaran yang dilakukan dalam industri pembuatan senjata modern yang semakin marak dan berbagai macam jenisnya telah menyebabkan dampak yang besar pada dunia seni bela diri kuno dan juga Transenden. Akhirnya, organisasi Transenden terbesar yang awalnya aktif di dunia mencoba untuk mencari kerjasama dengan para pejabat, satu per satu, melakukan pensiun dan melakukan kejahatan di belakang layar.
“Saat ini, Dunia Kedua dan dunia seni bela diri kuno juga tengah berada di Kerajaan Surgawi dan mereka ingin segera mengambil tindakan seperti itu lagi.
“Istana Kerajaan yang kau dirikan ini semakin meningkat dari yang tadinya hanya sebuah organisasi biasa hingga saat ini berkembang menjadi organisasi Transendental. Perubahan itu hanya akan dapat dianggap merusak keseimbangan yang terjadi sebelumnya. Tyr, organisasi yang kau dirikan ini merupakan bentuk transisi antara kota fana dan dunia Transenden.
“Tujuan perjalananmu ke Ibukota Kekaisaran adalah untuk menemukan Black Caesar dan meminta persetujuannya untuk mengembalikan Istana Kerajaan ke Kerajaan Surgawi, bukan begitu? Karena Rayne tidak lagi memberikan ruang untuk organisasimu yang semakin berkembang ini.”
"Betul sekali."
Tyr dan Dalton menenggak minuman anggur itu.
Kemudian, Tyr menjelaskan, “Istana Kerajaan terdiri dari anggota asal Kerajaan Surgawi, tetapi inilah akar kami. Bahkan tanpa tekanan dari Dunia Kedua, saya telah merencanakan untuk mengembalikan organisasi ke Kerajaan Surgawi.”
“Namun, kepulangan kami tidak biasa. Itu akan menjadi kembalinya organisasi Transenden. Jadi, saya harus mendapatkan persetujuan Pasukan Naga dan dunia seni bela diri kuno sebelum kita kembali. Jika tidak, itu akan menyebabkan banyak masalah.
“Awalnya aku pikir Pasukan Naga tidak menanggapi masalah ini dengan serius, tapi sekarang aku tidak bisa menghubungi satupun agen dari Pasukan Naga. Perasaanku mengatakan Black Caesar memang sengaja menghindariku. ”
Berbicara tentang situasi yang terjadi, hati Tyr berubah menjadi sedikit terkoyak. “Kakek, apakah menurutmu Black Caesar tidak setuju dengan kembalinya kita ke Kekaisaran Surgawi? Lalu dengan sengaja dia menghindariku hanya karena alasan ini?”
Dalton hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Rubah tua itu selalu melakukan hal apapun dengan cara yang tidak bisa di tebak. Dia pasti punya alasan untuk melakukannya. Kau tidak perlu terlalu khawatir. Aku sangat mengenal karakternya. Dia pasti tidak akan mempersulitmu untuk mengembalikan Istana Regal ke Kerajaan Surgawi.”
"Tapi saat ini, aku tidak bisa menghubunginya sama sekali."
Kedua matanya mulai mengecil dan pada akhirnya dia berkata, “Jika kau tidak dapat menghubunginya, maka kau harus menunggunya. Kau hanya bisa menunggu, mengingat situasi yang terjadi di Istana Regal saat ini. Tunggu saja kabar dari Rubah Tua itu. Tyr, jangan pernah berpikir bahwa dunia seni bela diri kuno itu dapat kau hadapi dengan mudah.”
“Jika Rubah Tua dan Pasukan Naga tidak mendukung kembalinya Istana Regal ke Kerajaan Surgawi, sepertinya akan sulit bagimu untuk bergerak walau hanya satu inci pun.”