Bab 1686 Berangkat Dari Keluarga White
“Lihat aku! Sama seperti dirimu, mungkin pada saat itu aku sangat membenci keluargaku, tetapi apakah aku tidak berdamai dengan ayahku sejak saat itu? Apakah itu benar-benar salahnya atas apa yang terjadi padaku pada saat itu?”
“Ketika seorang pria berada di posisi tinggi, terkadang dia akan kehilangan kemampuannya untuk melihat sesuatu melalui mata orang biasa. Banyak hal yang terjadi di luar kendali mereka. Pada akhirnya, orang yang berada di posisi tinggi adalah orang yang paling menderita.”
Tyr terus berbicara untuk sementara waktu, tidak yakin apakah Olympias dapat memperhatikan kata-katanya.
"Pulanglah ke rumah! Kau harus menemukan secara langsung, dan ada beberapa hal yang pada akhirnya harus kau hadapi. Kau dapat membiarkannya pergi begitu saja jika kau benar-benar tidak ingin mengungkit masa lalu. Kakekmu, sebaiknya, hanya tersisa sedikit waktu baginya untuk ada didunia ini. Sebagai seorang cucu kau pantas untuk mengunjunginya.”
Kemudian, Jim mulai mendekati mereka dengan kursi rodanya, dan dia memberi tahu Olympias dengan pikiran yang paling benar di dalam hatinya, "Oly, ngomong-ngomong, aku juga harus kembali bersamamu untuk menemui kakekmu."
Setelah terdiam untuk waktu yang singkat, Olympias menyatakan, "Setidaknya belum saat ini."
Pada akhirnya, Olympias tidak bisa melepaskan kebenciannya. Akibatnya, dia tidak mengizinkan Jim untuk kembali pulang bersamanya. Dia tidak merasa takut jika orang-orang mengkritiknya karena telah menikah dengan orang yang cacat. Bagaimanapun, Jim telah menjadi miliknya yang paling berharga. Dia tidak akan pernah bisa membiarkan dia mengambil risiko dengan membawanya bertemu dengan keluarganya.
“Oly, kami adalah suami istri. Kita harus menghadapi semuanya secara bersama-sama.” kata Jim.
"Hal ini adalah masalah yang berbeda," jawab Olympias.
Saat Jim ingin berdebat dengannya mengenai hal itu, Tyr justru segera menghentikannya. Tyr berkata, “Jim, kurasa belum saatnya kau bertemu dengan keluarga White bersama dengan Oly. Sebagai gantinya aku akan pergi bersama dengan Oly.”
Tyr teringat tentang sebuah benda yang telah diberikan oleh Dillon secara paksa untuk diserahkan kepada Silas sebelumnya. Saat itu, ketika Dillon mengirim sejumlah warisan Asosiasi Suci ke Istana Kerajaan, secara khusus dia telah mengingatkan kepada Olympias untuk kembali ke rumah dan melihat sosok lelaki tua itu.
Tyr sudah tahu jawabannya setelah menghubungkan titik-titik yang ada. Kunjungan pribadi Tyr kepada keluarga white adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh Dillon. Perjalanan ini kemungkinan besar tidak akan dapat ditempuh dengan sesederhana itu.
"Bos, apakah kau benar-benar akan pergi ke keluarga White bersamaku?" Olympias memandang Tyr dengan wajahnya yang heran.
"Istana Kerajaan adalah organisasi Transenden dari dunia seni bela diri kuno," ucap Tyr sambil mengangguk.
“Sebagai penguasa dari Istana Kerajaan, sepertinya memang pantas bagiku untuk mengunjungi patriark keluarga White. Juga, dengan kepergian kita bersama, kita akan dapat menyelesaikan masalah apa pun yang mungkin bisa kau temui di sana.”
“Kedengarannya cukup bagus!” Pada saat ini Olympias telah mengambil keputusan yang sangat tepat dan memutuskan untuk kembali ke keluarga White.
Jules tidak terkejut ketika mengetahui bahwa Tyr berencana untuk mengunjungi keluarga White bersama Olympias. Pada saat yang sama, ia juga telah menyampaikan sambutan yang hangat kepada Tyr.
Tyr, Olympias dan juga Jules mulai naik keatas perahu secara bersamaan sore itu Jules mulai bergegas kembali ke dermaga Kota Khanh. Mereka kembali ke rumah keluarga White bersama Ettore dan juga anggota yang lainnya.
Setelah mereka bertemu, Jules memperkenalkan Ettore kepada Tyr pada kesempatan pertama.
Olympias, di sisi lain, telah mengenal Ettore sejak dia masih kecil dulu. Ettore belum setua seperti sekarang ini, tetapi sikapnya sama-sama dingin dan selalu menjaga jarak dengan orang-orang lainnya. Olympias memiliki kesan yang buruk padanya sejak dia masih kecil, dan dia selalu berpikir bahwa sosoknya terlihat sangat menakutkan.
“Halo, namaku adalah Tyr. Aku adalah Raja dari Istana Regal. ”Tyr mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya kepada Ettore.”
Ettore tidak meraih tangan Tyr, melainkan hanya mengangguk dengan lemah. Setelah itu, dia tidak perlu berlama-lama melihat wajah Tyr. Orang ini selalu memiliki aura yang dingin kepada sekelilingnya dan juga beberapa orang asing untuk menjaga jarak dengannya. Dia hanya berbicara lebih banyak ketika bersama dengan Jules.
Tyr tidak merasa canggung sedikitpun. Dia telah bertemu banyak orang dengan karakter yang berbeda sepanjang hidupnya. Dia juga tidak tersinggung karena dia telah menemukan orang-orang seperti Ettore di masa lalu, yang lebih suka menjauh dengan orang-orang yang ada didekatnya.
Olympias, malah sebaliknya, wanita itu hanya mendengus dengan dingin dan menegur, “Mungkin saat ini usianya sudah cukup tua, tapi dia tidak punya sopan santun sama sekali! Untuk apa dia bersikap sombong seperti itu?” Olympias terbiasa mengutarakan pikirannya. Dia tidak peduli jika Ettore adalah sosok kakaknya.
Jules memainkan peran sebagai seorang diplomat yang bersikap sangat netral di sampingnya. "Baiklah, mari kita semua bersikap dengan tenang!" katanya sambil tersenyum. “Ayo masuklah ke dalam mobil? Untungnya, Kota Fern tidak jauh dari Kota Khanh bukan. Kami akan mencoba untuk sampai di rumah sebelum matahari terbenam.”
***
Secara bersamaan, di dalam keluarga White di Kota Fern.
Di dalam ruang kerja Ansel, dia duduk didalam sebuah ruangan seperti sebelumnya, sibuk dengan membaca berbagai macam buku.
Padahal, sejak kecil, Ansel sangat tidak suka membaca. Dia bahkan bisa digambarkan sebagai sosok yang sangat ,membenci buku. Tapi hari ini, setiap kali dia punya waktu luang, dia selalu menyempatkan untuk membaca buku di ruang kerjanya. Dia tidak melakukannya bukan karena keinginannya sendiri, tetapi karena Clovis yang telah memintanya.
Clovis percaya bahwa dengan membaca buku maka hal itu akan membantu Ansel mengatasi sikap pemarahnya dan membuatnya benar-benar menjadi rileks. Meski enggan, Ansel wajib menyelesaikan tugasnya tersebut. Meskipun dia duduk di ruang kerja, pikirannya selalu berada di tempat lain untuk sebagian besar waktu.
"Ayah!"
Pada saat itu, pintu ruang belajar tiba-tiba didorong terbuka. Jehan buru-buru masuk kedalam ruangan.
“Ayah, aku dengar Jules sedang pergi mencari Olympias, dan saat ini dia telah membawanya pulang dari Istana Kerajaan. Apakah mereka sedang dalam perjalanan kembali?”
Ansel tampak mengerutkan keningnya dan menatap putranya dengan sorot wajahnya yang dingin sebelum akhirnya berkata, “Mengapa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau sedang di hukum? Apakah kau terbiasa mengabaikan kata-kataku setiap saat?”
Jehan buru-buru berkata, “Ayah, bukankah situasinya sangat berbeda sekarang? Kau tidak perlu khawatir tentang hal-hal sepele seperti itu.”
“Ayah, ini adalah situasi yang sangat kritis. Bagaimana kau masih bisa memiliki pikiran untuk duduk di sini dan membaca buku? Jika Jules tidak bisa membawa Olympias pulang, maka posisinya sebagai seorang calon patriarki dapat diturunkan kepadanya ketika Kakek merasa puas dengan pencapaiannya. Ayah, kau harus segera bertindak cepat dan menyusun sebuah rencana.”
“Kau b* sek! Jules adalah pamanmu. Apakah pantas bagimu untuk memanggil namanya seperti ini?” Ansel membanting tangannya ke atas meja dan menatap Jehan dengan tajam.
“Kapan kau berubah menjadi begitu kasar? Juga, siapa yang telah memberimu izin untuk mendiskusikan hal semacam ini?”
Melihat reaksi ayahnya yang sangat marah, ekspresi Jehan tiba-tiba berubah menjadi pucat. Dia menjelaskan dengan cepat, “Ayah, aku hanya melihat gambaran besarnya di sini. Kita tidak akan pernah bisa membiarkan Jules… Maksudku, biarkan Paman Jules membawa Olympias kembali pulang.”
"Bagaimana apanya?" tanya Ansel.
"Ayah, karena kita belum bisa mendapatkan Olympias untuk segera kembali, mengapa kita tidak memastikan bahwa dia tidak akan pernah bisa kembali?" Jehan mencoba untuk memberikan tawaranya, ekspresi wajahnya yang sangat mengerikan tampak terlihat dengan jelas.
"Ayah, kita bisa mengatur beberapa pembunuh untuk dapat mencegat Olympias di tengah jalan," ucap Jehan sambil membuat gerakan menebas di dekat lehernya dengan ekspresi wajahnya yang jahat. “Setelah dia meninggal, Paman Jules tidak akan pernah bisa menyenangkan Kakek, dan dia akan dibebani dengan segala macam keburukan dan masalah. Dia tidak akan pernah bisa membalikkan keadaan sampai kapan pun.”