Bab 126
Wajah Zavier tetap tak berubah. "Sudah siapkan obatnya? Suntikan yang perlu diberikan sudah? Aku sudah bilang berkali-kali, pasien harus dijadikan prioritas utama. Meninggalkan tugas seenaknya, beginikah sikap kerjamu?"
Serentetan tuduhan itu dilontarkan, Thalia sama sekali tidak punya kesempatan untuk membantah.
Wisnu memijat pelipisnya. Jelas Zavier sebenarnya tidak suka melihat Suster Thalia bersama pria itu, tetapi ucapannya malah setajam itu.
Kalau tidak, biasanya mana pernah dia ikut campur urusan orang lain seperti ini.
Dia pun hanya bisa tak berdaya berkata kepada Thalia, "Suster Thalia, kamu kembali saja dulu ke ruang perawatan, akhir-akhir ini kondisi pasien cukup banyak, memang merepotkan kalian."
Thalia menjawab singkat, lalu berbalik pergi tanpa menoleh pada Zavier.
Janio di belakangnya, dengan nada malas mengingatkannya, "Jangan lupa minum teh susu."
Langkah Thalia terhenti sejenak, mungkin merasa tidak enak karena menerima teh susu dari Janio, dia menggigit bibir sambil

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda