Bab 567
Pada sabtu sore, saat Ling Yiran beristirahat, dia diseret ke sebuah pertunjukan oleh sahabatnya, Qin Lianyi.
“Apakah kau tahu betapa sulitnya bagiku untuk mendapatkan dua tiket masuk ini? Hari ini Gao Jingshan datang ke pertunjukan, dan dia akan mengenalimu. Kau harus berbicara dengannya untukku, setidaknya minta dia berfoto denganku, ucap Qin Lianyi. Seolah-olah Qin Lianyi akan menundukan kepalanya dan menumpahkan darah panas hanya untuk melihat Gao Jingshan.
“Kenapa kau tidak datang dengan Bai Tingxin?” Ling Yiran bertanya dengan bimbang. Akan lebih baik jika Bai Tingxin datang.
Qin Lianyi menggerakan mulutnya. Dia menyembunyikan masalah ini dari Bai Tingxin.
Jika Bai Tingxin tahu kalau Qin Lianyi datang ke pertunjukan film Gao JingShan, Bai Tingxin mungkin akan marah cukup lama.
Terakhir kali, Bai Tingxin membuatnya minum hanya karena poster Gao Jingshan. Pada akhirnya, Qin Lianyi mabuk dan hampir menarik telinganya dan berlutut di depan papan cuci di depan kedua orang tuanya.
Tentu saja, Bai Tingxin hanya membuatnya meminum gelas pertama saja. Qin Lianyi minum gelas kedua karena anggurnya terasa sangat enak sehingga dia minum lebih banyak lagi.
“Lupakan tentang itu. Jika Bai Tingxin datang bersamaku, apakah aku masih bisa melihat Gao Jingshan?” ucap Qin Lianyi sambil menggelengkan kepalanya.
Ling Yiran tidak bisa menahan tawanya. “Apakah dia menentangmu untuk menjadi seorang penggemar?”
“Ya, setiap kali aku mengidolakan artis, dia melihatku seolah-olah aku mempunyai hutang banyak uang kepadanya,” ucap Qin Lianyi sambil mengerutkan bibirnya.
“Apakah mungkin karena Bai Tingxin cemburu?” ucap Ling Yiran. Sama seperti Jin yang sangat cemburu karena dia juga adalah penggemar Gao Jingshan.
Namun, Qin Lianyi bertindak seolah-olah dia mendengar sebuah lelucon yang besar. “Bagaimana mungkin Bai Tingxin cemburu? Hal terakhir yang dia inginkan adalah aku mempunyai seorang pria di hatiku sebelum dia mendapatkan balasannya.
‘Hanya pria yang berpikiran sempit yang membalaskan dendamnya kepada seorang wanita karena pria itu kehilangan keperawanannya.” Pikir Qin Lianyi dalam hati.
Ling Yiran tidak berkata apa-apa, karena dia perlu mengalami hal-hal seperti ini tentang mencintai diri sendiri.
Ling Yiran dan Qin Lianyi memasuki area pertunjukan. Kursi yang didapatkan oleh Qin Lianyi berada di baris ke tiga, yang cukup dekat ke depan.
Sebelum film itu dirilis, para pembuat film itu berinteraksi dengan penonton yang datang ke pertunjukan itu. Tentu saja, kebanyakan orang yang membeli tiket pertunjukan adalah penggemar dari para aktor utamanya.
Bahkan, ada banyak penggemar yang memegang poster dan papan nama idola mereka untuk menghormati idola mereka.
Yang mengejutkan Ling Yiran, Qin Lianyi juga mengangkat tanda yang berisi ‘Jingshan adalah yang terbaik.’
“Bagaimana menurutmu? Aku membayar seseorang untuk membuatkannya,” ucap Qin Lianyi. Dia menghabiskan banyak uang untuk pertunjukan hari ini.
“Tidak buruk,” ucap Ling Yiran. Papan itu memang menarik banyak perhatian.
Ketika tiba saatnya, para pembuat film menaiki panggung, dan Gao Jingshan adalah salah satu diantara mereka.
Ada berbagai macam tepuk tangan, teriakan dan sorak sorai. Para penggemar ini berusaha keras untuk menarik perhatian idola mereka.
Qin Lianyi adalah salah satu orang yang ikut bersorak sorai dan melambaikan papan nama yang ada di tangan mereka.
Ling Yiran sebenarnya sedikit iri melihat sahabatnya seperti ini. Ling Yiran adalah orang yang tertutup, terutama karena tiga tahun penjara telah mengubahnya menjadi seseorang yang pendiam.
Jika bukan karena Jin, mungkin Ling Yiran masih tidak memiliki harapan untuk hidup sekarang.
Namun, Lianyi berbeda darinya. Dia sangat berterus terang, wajahnya ekspresif, dan dia mau mengungkapkan kesukaannya.
Terkadang, Ling Yiran iri pada sahabatnya karena hal itu.
Saat itu, sahabatnya, yang berteriak sekuat tenaga, tiba-tiba berhenti berteriak. Ling Yiran mendengar pembawa acara berkata, "Mari kita undang tamu khusus pertunjukan kita, Nona Ling Luoyin, ke atas panggung!"