Bab 566
Bahkan setelah bertahun-tahun mencari gadis itu lagi, Gu Lichen tidak pernah menemukannya lagi.
Semakin Gu Lichen merindukan gadis itu, dia semakin menyesal.
Kemarin, Gu Lichen terlalu mabuk, dan penyesalan yang menekan di dalam dadanya seperti luapan perasaan yang menjebol tepiannya dan menenggelamkannya.
Seolah-olah melihat Ling Yiran bisa membuat Gu Lichen merasa lebih baik.
Namun, kemudian, ketika Gu Lichen melihat Ling Yiran, gadis dalam ingatannya terus menjalin hubungan dengannya, yang ada di dunia nyata. Gu Lichen akhirnya melupakan sopan santunnya.
Sangat disayangkan, walaupun kemarin Gu Lichen mabuk, dia masih ingat apa yang dia lakukan kepada Ling Yiran.
Gu Lichen tidak peduli jika itu adalah wanita lain.
Tapi, dengan Ling Yiran, dia berbeda.
Bukan karena Ling Yiran adalah pacar Yi Jinli, tapi karena dia sangat mirip dengan gadis yang ada dalam bayangannya saat tumbuh dewasa.
Walaupun dia bukan gadis kecil itu, Gu Lichen tidak ingin dibenci olehnya.
“Itu bukan masalah besar. Kita seimbang,” ucap Ling Yiran ringan. Semalam, Ling Yiran juga sudah menampar Gu Lichen.
Bahkan, untuk beberapa alasan, Gu Lichen berpikir kata-kata itu sedikit kasar. “Apakah kau tidak ingin bertanya padaku apa yang terjadi tadi malam?”
“Tidak,” jawab Ling Yiran. Itu adalah urusan Gu Lichen, dan Ling Yiran tidak ingin terlalu penasaran. “Aku hanya berharap kau tidak akan mabuk lagi dan melakukan tindakan yang sama kepadaku lagi, Tuan Gu. Kau dan aku bisa berpura-pura jika semalam tidak terjadi apa-apa.
Gu Lichen menyeringai mengejek dirinya sendiri. Ling Yiran bahkan tidak tertarik padanya.
Kemudian dari meja kasir terdengar suara yang berasal dari mesin. “Anda memiliki pesanan baru.”
Ling Yiran baru akan beranjak pergi ketika dia tahu bahwa dia mempunyai banyak permintaan pengiriman makanan, tapi Gu Lichen meraih pergelangan tangannya.
Ling Yiran cemberut dan berbalik untuk melihat ke arah Gu Lichen. “Tolong lepaskan aku, Tuan Gu!”
“Jika kau tidak mengenal Yi Jinli, apakah kau mau berkencan denganku?” Tiba-tiba Gu Lichen ingin mengetahui apakah itu mungkin.
Ling Yiran semakin cemberut. Pertanyaan macam apa itu?
“Aku hanya ingin tahu jawabannya. Kenapa? Apakah pertanyaan perumpamaan itu begitu sulit untuk dijawab? Atau kau terlalu malu untuk mengatakan mungkin? Ucap Gu Lichen.
Ling Yiran menutup bibirnya dan berkata dengan tegas, “Tidak mungkin! Walaupun aku tidak mengenal Jin, aku tidak akan berkencan denganmu.”
Jawaban Ling Yiran, tiba-tiba menusuk hati. “Mengapa?”
“Karena kau mempunyai terlalu banyak mantan pacar, aku tidak ingin menjadi salah satu dari mereka. Lagipula, kau mempunyai seseorang di hatimu. Aku tidak ingin menjadi pengganti untuk siapapun,” jawab Ling Yiran. Dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.
Gu Lichen tiba-tiba menertawakan dirinya sendiri dan melepaskan Ling Yiran. “Itu benar-benar…sesuatu yang tidak bisa dibantah.” Memang benar, semua mantan pacarnya adalah pengganti.
Ling Yiran berjalan ke mesin kasir. Sesaat kemudian, dia bergegas berlari keluar dari restoran kecil itu lagi karena ada pesanan yang harus diantar.
Gu Lichen duduk di kursinya, memutar cangkir tehnya yang ada di tangannya tanpa bersuara untuk waktu yang lama.