Bab 665

“... Tidak, tapi minum obatnya dengan cepat. Aku akan pergi setelah kamu meminumnya.”   Shaun tahu bahwa dia bertingkah seperti bajingan, tetapi Sarah telah menunggunya selama lebih dari sepuluh tahun. Dia tidak bisa mengecewakannya lagi.   “Baiklah, aku akan meminumnya. Aku akan meminumnya sekarang.” Catherine berbalik dengan gelisah. Dia membuka kotak pil dan memasukkan pil ke mulutnya, dan melemparkan sisanya ke wajah Shaun. Catherine berteriak, "Bisakah kamu pergi sekarang?"   Catherine mendorong Shaun keluar dan membanting pintu hingga tertutup.   Shaun merasa tidak enak hati, dan dia berdiri di pintu untuk waktu yang lama sebelum dia pergi dengan kecewa.   Tanpa sepengetahuan Shaun, Catherine sudah mengeringkan air matanya dan menyiapkan makan malam tidak lama setelah Shaun pergi.   Lagi pula, butuh banyak upaya untuk berakting dan menangis buat bajingan itu.   Saat Catherine sedang makan, Freya meneleponnya dari Amerika Serikat. “Bagaimana jalannya rencanamu?”   “Oke, kurasa. Aku melakukannya selangkah demi selangkah, tapi aku merasa seolah telah mendorong terlalu keras belakangan ini. Sarah seharusnya segera bertindak, dan Damien serta Melanie terlalu diam akhir-akhir ini.”   Catherine menuangkan secangkir yogurt untuk dirinya sendiri, menambahkan sejumlah buah, dan mengaduknya dengan sendok.   "Aku masih tidak nyaman dengan gagasan bahwa kamu sendirian di sana." Freya menyesalinya.   "Logan juga ada di sini."   "Itu benar. Juga ada Wesley, Joseph, dan Liam. Kamu memiliki begitu banyak kesatria.” Freya terkekeh dan tiba-tiba berbisik, “Perusahaan Osher telah mengirimiku surat perjanjian kerja. Mereka menawariku 30 juta dolar untuk mengembangkan produk anti-penuaan buat mereka.”   Catherine tersenyum main-main. “Itu menarik. Jika mereka mengetahui bahwa 'ahli kimia kosmetik paling berharga di dunia' adalah orang yang mereka boikot dan diskreditkan di masa lalu, ekspresi mereka akan menarik.”   “Aku sudah menantikan hari ini untuk waktu yang lama,” ujar Freya dalam suasana hati yang baik.   "Apakah kamu siap untuk kembali?"   “Tidak, tapi aku sudah setuju untuk hadir dalam acara bincang-bincang untuk Grup SE Australia dan baru akan kembali pada akhir bulan. Apakah kamu ingin aku membawa kedua anakmu bersamaku? Mereka merindukanmu.”   "Tentu. Aku juga merindukan mereka, tapi aku tidak bisa membawa mereka bersamaku. Katakan saja bahwa mereka adalah anak-anak kakakmu.”   "Oke."   Pukul 8 malam, Shaun telah kembali ke vila, tetapi Sarah belum pulang.   Oleh karena itu, Shaun meneleponnya, dan Sarah bilang bahwa dia sedang berbelanja dengan teman-temannya.   Pada pukul 11 malam, ketika Shaun sedang bekerja di ruang kerjanya, dia tiba-tiba mendapat telepon dari Rodney.   “Shaun, cepatlah datang. Sarah mabuk. Datang dan jemput dia.”   "Bukankah dia sedang berbelanja dengan teman-temannya?" Shaun mengerutkan kening.   Rodney membentaknya. “Belanja apa. Dia takut kamu sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia pergi minum bersama Joanne dan yang lainnya. Aku tidak tahu berapa banyak dia minum, tapi Joanne meneleponku, jadi aku meneleponmu.”   "Oke, aku akan segera ke sana."   Shaun dengan cepat bergegas ke bar, tempat Joanne, Rodney, dan Yael berada. Sarah mabuk hingga pingsan di sofa, masih memegang sebotol wiski di tangannya. Dia terus menarik botol itu ke mulutnya meskipun dia sudah benar-benar mabuk.   "Apa yang terjadi?" Mata dingin Shaun tertuju pada Joanne dan Yael.   Joanne kehilangan kata-kata. “Aku juga tidak tahu banyak. Dia hanya bilang dia dalam suasana hati yang buruk dan mengajakku keluar untuk minum. Dia minum sampai mabuk, dan dia menangis.”   "Shaun, apa yang terjadi?" Rodney menarik Shaun ke samping. “Aku belum pernah melihat Sarah begitu sedih. Dia sudah sangat sedih. Tinggal kita kerabatnya, sejak dia kehilangan orang tuanya. Jika kamu melakukan kesalahan padanya, aku tidak akan melepaskanmu.”