NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
By: NovelRead

Bab 508

Shania benar-benar tidak habis pikir. Bahkan, kucing pun dia hina! "Jangan sedih. Pao nggak bodoh, kok. Pao adalah kucing yang paling pintar." Shania menenangkan anak kucing yang tampak murung itu. Apakah kucing ini benar-benar mengerti ucapannya?" "Meong ... meong ... " Setelah selesai telepon, Xander keluar dari ruangan. Xander tidak terkejut saat mengetahui Jevan sudah pergi. Pria itu tidak bisa mengganggu mantan istrinya lagi. Xander berjalan ke samping Shania dan mendengar suara sedih Pao. "Pao kenapa?" "Pao dibilang kucing bodoh." Kalimat lanjutannya sebaiknya tidak dikatakan. Xander mengelus kepala Pao. Sambil mengangkat kepala anak kucingnya yang besar dan bulat, Xander berkata, "Masa sih kamu bodoh? Coba Papa lihat. Nggak, ah. Pao sangat pintar." Setelah mendengar kata-kata papanya, Pao tidak sedih lagi. Tidak lama kemudian, Teddy keluar dan bermain dengan Pao. Shania teringat lagi pada informasi yang baru saja didengarnya. Shania ingin bertanya apakah yang dimaksud dengan ker

Locked chapters

Download the NovelRead App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.