Bab 2264
Telan habis jiwanya dan kuasai raga seutuhnya!
Dengan begitu, Phoenix kuno akan kembali mendapatkan seorang budak yang kuat.
Ini bukan pertama kali dirinya melakukan hal yang serupa.
Akan tetapi, proses kali ini berlangsung tak selancar biasanya.
Meskipun tubuh Teguh diselimuti dengan bara api yang menggempurkan, tetapi pria itu pantang menyerah dan berusaha melawan.
Ini semua karena ...
Teguh memiliki tekad, kecerdasan serta semangat yang kuat atas hidupnya. Dia masih bertekad untuk mempertahankan nyawanya!
Merasakan nyala api yang bergejolak hebat, sosok bayangan Phoenix itu terperanjak kaget. "Oh? Masih mau berjuang ternyata?"
"Pantas saja ..."
Setelah meneliti dengan saksama, sosok bayagan Phoenix itu melemparkan pandangan ke arah Teguh. "Ternyata di dalam tubuhmu ada darah Raja Serigala dari sang pencipta Alam Ilahi. Ini benar-benar suatu takdir yang luar biasa."
"Tapi sekarang, takdirmu itu sudah jadi milikku!"
"Setelah menyerap darah ini, aku pasti bisa membentuk kembali tubuh fisikku dan kembali ke dunia dengan wujud raga Phoenix yang sempurna, hahaha ..."
"Bergetarlah."
"Bersujudlah!"
Membayangkan mimpi indah yang didambakannya, sosok bayangan Phoenix itu tertawa terbahak-bahak.
Di sela tawanya, sosok tersebut meningkatkan kekuatan kendali atas Api Phoenix Sejati.
Ngung!
Semua terjadi begitu cepat, dalam sekejap saja nyala api yang menyelimuti seluruh tubuh Teguh makin berkobar. Sehingga, tak berselang lama, Teguh akhirnya terjatuh pingsan.
"Berhasil!"
Sosok bayangan Phoenix tersebut tersenyum pulas dan tampak angkuh. "Berhadapan dengan aku, Sang Yang Mulia Phoenix, kamu itu hanyalah semut kecil yang tak berdaya."
"Sekalipun kamu punya darah keturunan Raja Serigala dari sang pencipta Alam Ilahi, kamu nggak akan bisa bersanding denganku."
Setelah berkata demikian ...
Sosok bayangan Phoenix itu mengulurkan cakarnya dan mencengkeram tubuh Teguh. "Kemarilah, budakku. Ayo, sambutlah rajamu ini!"
Dengan langkah kaki yang terhipnotis, Teguh mendongak dan berjalan lurus ke arah sosok bayangan Phoenix.
"Sungguh raga yang amat sempurna."
"Oh, darah ini, sungguh aromanya wangi sekali."
"Wah, kamu benar-benar memberiku kejutan besar."
Sosok bayangan Phoenix tak hentinya terpesona, melihat wujud Teguh yang perlahan mendekat ke arahnya.
Namun, detik berikutnya ...
Ngung!
Gelombang misterius seketika menghampiri.
Sosok bayangan Phoenix itu pun baru menyadari bahwa pergerakan waktu di sekelilingnya seakan terhenti.
"Eh?"
"Ada apa ini?"
"Ini? Ini 'kan Hukum Waktu!"
Sosok bayangan Phoenix merasa ada yang tidak beres.
Seusai mendapatkan kejutan singkat itu, sosok bayangan Phoenix segera menyadarkan dirinya dari pikiran Teguh dan bersiap untuk melarikan diri dari tempat itu.
Sayangnya, dia masih kurang cepat.
Duarr!
Teguh segera menghempaskan ledakan kekuatan jiwa dalam dirinnya, menyemburkan kemilau cahaya ledakan yang menghantam keras ke arah kekuatan ilahi milik sosok bayangan Phoenix yang belum sepenuhnya lenyap itu.
Boom!
Setelahnya, ledakan dahsyat seketika melanda arena tersebut.
Sosok bayangan Phoenix itu tak hentinya terguncang di dalam ruang hampa, bahkan guncangan tersebut berlangsung sepuluh menit lamanya, menyebabkan nyala api yang tak berhenti berkobar itu berakhir meredup berkali-kali lipat.
Sampai akhirnya!
Sosok bayangan Phoenix yang semula tampak berkobar-kobar akan nyala api yang begitu menyala, seketika hanya tersisa separuh dari kobaran api yang meredup, hingga menampakkan wujud sejati dari sosok Phoenix itu sendiri.
Tampak jelas, seberapa parah luka yang dialami sosok tersebut.
"Kamu, kamu ..."
Sosok bayangan Phoenix itu melayangkan tatapan tajam ke arah Teguh. "Padahal kamu sudah aku kendalikan. Kenapa malah bisa melancarkan serangan sekuat ini?"
Teguh menggelengkan kepalanya meremehkan, "Hah, mau kendalikan jiwaku? Hahaha, kamu masih terlalu bodoh dan naif."
"Kekuatan jiwamu itu nggak akan mampu bersanding denganku."
Terkejut sejenak, sosok bayangan Phoenix itu pun tersadar kembali.
Benar juga.