Bab 2256
Begitu kata-kata itu terucap.
Teguh segera mengendalikan darah serigala agar mengalir ke tubuh Tiga Raja Naga.
Tiga Raja Naga sontak ketakutan luar biasa.
Beberapa saat yang lalu, mereka tentu ingin menghisap darah serigala Teguh secepat mungkin!
Namun, sekarang ...
Bak racun, darah Teguh tidak dapat mereka hisap, tetapi justru berbalik melahap darah mereka. Kini, mereka hanya ingin menghindar, bagaimana mungkin mereka berani tetap menghisapnya?
"Cepat bunuh dia! Jangan biarkan dia terus begitu!"
"Sepuluh menit lagi, darahku bisa-bisa habis dihisapnya!"
"Bunuh, bunuh, bunuh ..."
Tiga Raja Naga menyadari betapa seriusnya masalah ini. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyerang Teguh, berniat memutus ikatan darah mereka dan Teguh.
Bum!
Swoosh!
Serangkaian serangan kuat dan setiap aura yang dikeluarkan membuat ruangan ini bergetar. Membuktikan betapa kuatnya mereka.
Namun ...
Saat ini, darah serigala di tubuh Teguh ikut terbakar hingga puncak.
Kekuatan yang cemerlang dan agung, seolah tak ada habisnya, menyatu ke setiap inci kulit Teguh. Memberinya kekuatan yang maha dahsyat.
Dengan begini!
Teguh mampu bertahan kala menghadapi serangan balik Tiga Raja Naga yang menggila, dia tak membiarkan penyerapan energi darah di antara mereka terputus.
Dan ...
Seiring dengan situasi ini, saat darah serigala melahap banyak kekuatan Raja Naga, membuat kondisi tubuh Teguh semakin membaik.
Hal ini membuat tubuh Teguh yang kering kerontang selama bertahun-tahun bak disirami hujan usai kemarau panjang. Dia mendapat nutrisi yang begitu besar, tubuhnya juga pulih dengan cepat.
Situasi ini bisa berakibat buruk.
Makin lama, kekuatan Teguh menjadi makin besar dan tak terbendung.
Sebaliknya, kekuatan Tiga Raja Naga makin menurun setiap saat.
Tak hanya itu.
Bulan juga tidak berdiam diri.
Melihat Teguh yang memiliki peluang besar untuk menang, dia sesekali melancarkan serangan kuat kepada Tiga Raja Naga secara diam-diam. Mengganggu pertarungan mereka.
Hal ini tentu memperburuk situasi Tiga Raja Naga yang sudah sulit.
Sampai ...
Bum, bum, bum!
Begitu tubuh Tiga Raja Naga telah mencapai batasnya, Teguh melancarkan satu serangan kuat yang membuat mereka tak mampu bertahan hingga meledak di tempat.
Wuung!
Whoosh!
Swooosh!
Saat ini, seiring dengan meningkatkan kekuatan Teguh, tetes demi tetes kekuatan darah yang tak terbatas berkumpul menjadi satu untaian benang, hingga akhirnya membentuk aliran sungai yang diserap oleh Teguh.
Sring!
Seiring Teguh terus menyerap kekuatan darah Raja Naga, auranya pun makin menguat. Bahkan membuat Bulan, sang Kaisar Naga, merasa takut dan terpaksa mundur.
Swoosh! Swoosh!
Aura Teguh makin meningkat.
Kekuatan Teguh masih terus berkembang.
Kecepatannya begitu luar biasa. Dibanding dengan akumulasi kultivasi selama ratusan hingga ribuan tahun, kecepatannya bak banjir bandang yang menerjang gerbang bendungan.
Dewa Emas Tahap Menengah ...
Dewa Emas Tahap Akhir ...
Dewa Emas Puncak Kesempurnaan ...
Akhirnya!
Kekuatan Teguh berhenti di Dewa Emas Puncak Kesempurnaan. Hanya selangkah lagi dari tingkat sembilan, atau dikenal sebagai master tingkat Dewa yang legendaris.
Asal dia terus menerobos, dia bisa menjadi Dewa saat ini juga!
Tentu saja.
Tanpa menerobos pun, dengan mencapai Alam Dewa Emas yang tak terkalahkan ini, ditambah darah serigala yang kembali dimurnikan, juga hukum waktu dan sebagainya ...
Teguh tetap lebih kuat dari banyak master biasa di Alam Ilahi.
Bahkan!
Dengan kekuatan penuh, Teguh sudah bisa bersaing dengan Raja Dewa tingkat rendah.
Namun, meski dalam kondisi seperti ini, aura Teguh terus meningkat pesat.
Bulan merasa ada yang tidak beres. Lantas, dia berteriak keras, "Saudara Teguh! Cepat, cepat hentikan!"
"Kondisimu sekarang berbahaya sekali ..."
Bum!
Sebelum Bulan selesai bicara, aura Teguh kembali melonjak tajam. Tekanan kuat memaksa Bulan mundur puluhan langkah.
Tak lama kemudian, tekanan itu berubah menjadi badai yang melanda segala arah.
Di pusat badai itu, Teguh ...
Kini, matanya sudah semerah darah. Semua akal sehatnya lenyap tak bersisa.
Ini adalah tanda-tanda kehilangan akal sehat dan proses peralihan menjadi iblis!
Bulan benar-benar panik melihatnya.
Swooosh!
Swoosh! Swoosh!
Namun, sebelum Bulan sempat bertindak.
Para Master dari Klan Naga Petir Kosmik dan Klan Naga sekitarnya sudah menyerang bersama-sama. Berusaha menekan Teguh untuk membalaskan dendam Tiga Raja Naga.