NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2255

Pertarungan ini berlangsung selama lebih dari sepuluh menit. Melihat Teguh yang seperti permen karet lengket, kesabaran Tiga Raja Naga pun mulai menipis. "Ayo lakukan jurus itu!" "Sudah waktunya." "Aku setuju!" Setelah saling bertukar pandang, ketiganya melakukan gerakan yang sama. Dalam sekejap, semua energi di sekitar ditarik oleh Tiga Raja Naga. Kemudian, membentuk penghalang kuat untuk menyelimuti Bulan. "Situasinya buruk!" Teguh bergumam dalam hati. Jika mereka dibiarkan mengendalikan dan menjebak Bulan sepenuhnya, Teguh tidak akan bisa menyelamatkannya. Namun, jika dia terbang masuk, dia juga akan terjebak di dalamnya. Dengan begitu, semuanya akan berakhir. Ini jebakan! Ini adalah keputusan yang sulit bagi Teguh. "Nak, aku nggak keberatan memberitahumu." "Ini adalah Formasi Pembatas." Seorang Raja Naga mencibir, "Begitu formasi ini kami bentuk, dia nggak akan bisa kabur." "Kecuali ..." "Kamu bisa membawanya pergi sebelum formasi terbentuk." "Bagaimana? Pilihan yang sulit, 'kan?" "Hahaha ..." Pada akhirnya, para Raja Naga itu tertawa terbahak-bahak. Teguh tidak bisa menahan amarahnya. Namun, dia tidak punya banyak waktu. Swoosh! Teguh langsung membuat keputusan. Dia mengepakkan sayapnya dan bersiap mengambil kesempatan. Namun, baru saja masuk. Hukum waktu yang menyelimuti bagian dalam formasi, membuat kecepatannya melambat. Bagaimanapun juga ... Ini adalah kombinasi hukum waktu dari Tiga Raja Naga, jauh lebih kuat dibandingkan Teguh seorang diri. "Gawat!" Teguh bergumam dalam hati, bersiap melarikan diri. Sayang sekali, dia terlambat selangkah. Formasi telah terbentuk, sebuah pembatas raksasa memisahkannya dari dunia luar, dan menyebabkannya tidak dapat melarikan diri. "Hahaha ..." "Nak, kamu nggak nyangka akan terperangkap di sini, 'kan?" Salah satu Raja Naga mencemooh, "Ck, ck, ck. Energi darah kedua orang ini nggak kalah dengan Raja Naga. Ayo kita hisap energi darahnya dulu, bagaimana?" "Aku setuju!" "Bagus!" Segera, Tiga Raja Naga mulai menghisap energi darah Teguh. Anehnya. Di bawah cahaya manik-manik itu, Teguh menyadari bahwa dirinya tak bisa bergerak sama sekali. Dia juga tidak bisa menggunakan jurus apa pun, hanya bisa membiarkan Tiga Raja Naga menghisap darahnya. Namun, di saat bersamaan, terdengar suara lantang seorang wanita. "Murka Kaisar Naga!" Bulan kembali meluncurkan serangan kuat. Tiga Raja Naga menggunakan manik-manik untuk melawan Teguh. Tentu Bulan berhasil lolos dan bersiap menyerang secara diam-diam. Sayang sekali! Serangan itu berhasil ditahan oleh Duri Naga, sehingga tidak dapat memengaruhi Tiga Raja Naga sama sekali. Sebaliknya, Teguh ... Dia sudah sangat lemah karena kehilangan energi darah. Seolah-olah semuanya sudah terlambat. "Mungkinkah ..." "Aku akan mati di sini?" Teguh bahkan sudah merasa putus asa. Pikirannya dipenuhi dengan kilas balik kenangan-kenangan masa lampau. Namun, saat Teguh merasa ajalnya makin dekat. "Pfft!" "Pfft, pfft, pfft ..." Tiga Raja Naga tiba-tiba mengalami serangan balik energi darah. "Nggak mungkin!" "Ini mustahil." "Energi darah apa ini? Kenapa bisa melahap energi darah kita?" Tiga Raja Naga terkejut kala menyadari energi darah Teguh yang mereka hisap justru mengambil alih dan menghisap darah mereka sendiri! Saat ini. Tiga Raja Naga sangat terkejut. Mereka berjuang mati-matian untuk melepaskan diri. "Mau kabur?" Teguh merasakan kekuatan yang datang dari energi darahnya. Dia membebaskan diri dari ikatan manik-manik. Kini, seluruh tubuh Teguh berlumuran darah, "Kalian mau menghisap energi darahku, 'kan?" "Ayo, hisap sepuasnya!" "Mari bertarung sampai mati!"

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.